Bahaya Soceng! OJK Warning Jangan Balas Whatsapp dan SMS Ini

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
04 November 2022 07:55
Infografis: Marak Pembobolan Rekening via HP, Simak 3 Tips OJK Ini
Foto: Ilustrasi/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Soceng atau social engineering merupakan salah satu bentuk kejahatan yang tujuannya merampas uang di rekening seseorang melalui berbagai modus tertentu.

Soceng sendiri digunakan untuk mengelabui atau manipulasi korban. Dengan begitu pelaku kejahatan bisa mendapatkan informasi data pribadi atau akses yang diinginkan.

"Soceng menggunakan manipulasi psikologis, dengan memengaruhi pikiran korban melalui berbagai cara dan media yang persuasif dengan cara membuat korban senang atau panik sehingga korban tanpa sadar akan menjawab atau mengikuti instruksi pelaku," jelas OJK, dikutip Kamis (3/11/2022).

Modus ini berbahaya, karena pelaku bisa mengambil data dan informasi pribadi korbannya yang digunakan mulai dari untuk mencuri semua uang di rekening, mengambil alih akun hingga menyalahgunakan data pribadi untuk kejahatan.

Data pribadi yang berusaha dicuri oleh pelaku adalah user name aplikasi, password, PIN, MPIN, kode One Time Password (OTP), dan nomor kartu ATM atau kartu kredit atau debit. Selain itu mereka juga akan meminta informasi seperti nomor CVV/CVC dari kartu kredit atau debit dan nama ibu kandung.

Modus soceng yang sering ditemukan

OJK juga menyebutkan empat modus soceng yang digunakan, berikut daftarnya:

1. Info Perubahan Tarif Transfer Bank

Penipu menyamar menjadi pegawai bank dan menginformasikan ada perubahan tarif transfer pada korban. Mereka akan diminta mengisi link formulir meminta data pribadi seperti PIN, OTP, dan password.

2. Tawaran Jadi Nasabah Prioritas

Modus lainnya adalah menawarkan upgrade jadi nasabah prioritas. Korban akan diminta memberikan data pribadi seperti nomor ATM, PIN, OTP, nomor CVV/CVC, dan password.3. Akun Layanan Konsumen Palsu

3. Akun Medsos Palsu

Penipu juga berusaha menyamar dengan membuat media sosial palsu mengatasnamakan sebuah bank. Mereka akan muncul saat masyarakat menyampaikan keluhan layanan bank tersebut.

Lalu menawarkan bantuan menyelesaikan keluhan yang mengarah pada website palsu atau meminta nasabah memberi data pribadi.

4. Tawaran Jadi Agen laku Pandai

Ada pula modus menawarkan jasa agen laku pandai tanpa syarat yang rumit. Nasabah akan diminta mengirimkan sejumlah uang agar mendapatkan mesin EDC.

OJK juga mengingatkan masyarakat agar tak memberikan data pribadi pada mereka yang mengaku sebagai pegawai bank. Selain itu juga hanya menggunakan aplikasi asli dan menghubungi layanan resmi bank atau lembaga jasa keuangan.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengenal Social Engineering dan 4 Modus Bobol Rekening

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular