Nah Lho! PNS Rusia Dilarang Pakai WhatsApp, Ada Apa?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
20 October 2022 11:20
Bendera Rusia (File Photo Reuters)
Foto: Bendera Rusia (File Photo Reuters)

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota parlemen Rusia mendesak pegawai dari lembaga-lembaga negara itu berhenti menggunakan WhatsApp Messenger. Ini jadi salah satu upaya Rusia untuk melepaskan diri dari teknologi Barat.

Sebelumnya pada Maret lalu, Meta yang merupakan induk perusahaan WhatsApp dinyatakan bersalah atas 'aktivitas ekstremis' di Rusia. Badan pemantau keuangan Rosfinmonitoring juga menambahkan aplikasi chatting populer ini pada daftar teroris dan ekstremis. Pengacara Meta di pengadilan membantah perusahaan melakukan aktivitas ekstremis dan menentang Russophobia.

Dalam bulan yang sama, Rusia memblokir Facebook dan Instagram yang merupakan bagian dari Meta. Keputusan ini karena menolak pembatasan pada media Rusia dan beberapa posting yang diizinkan oleh pengguna di Ukraina.

Sedangkan WhatsApp masih bisa digunakan di Rusia. Namun wakil kepala komite parlemen Rusia tentang kebijakan informasi, Anton Gorelkin mengatakan secara pribadi akan menghapus aplikasi dan merekomendasikan larangan lebih luas.

"Saya pikir perlu memperkenalkan larangan penuh penggunaan WhatsApp untuk tujuan resmi oleh pegawai negara bagian dan kota Rusia," jelasnya dikutip dari Reuters, Kamis (20/10/2022).

"Apakah itu alternatif Rusia atau dari Dubai tidak masalah, yang utama adalah bukan milik perusahaan yang secara terbuka berpartisipasi dalam perang informasi melawan negara kita dan termasuk dalam daftar organisasi teroris dan ekstremis".

REFILE - CLARIFYING CAPTION Silhouettes of mobile users are seen next to logos of social media apps Signal, Whatsapp and Telegram projected on a screen in this picture illustration taken March 28, 2018.  REUTERS/Dado RuvicFoto: ilustrasi WhatsApp (REUTERS/Dado Ruvic)

Perang dengan Ukraina mengakibatkan rentetan sanksi dari Barat dan eksodus perusahaan asing dari Rusia. Moskow mengakui adanya kekurangan teknologi dan menghalangi aksesnya ke impor dan solusi teknologi. Pemerintah setempat juga berusaha meningkatkan industri dengan kebijakan keringanan pajak serta pinjaman preferensial.

Wakil Menteri Industri dan Perdagangan Rusia, Vasily Shpak mengatakan tempat kosong yang ditinggalkan produsen telekomunikasi asing harus diisi oleh produsen dalam negeri. "Tidak ada jalan kembali," ungkap Shpak yang dikutip kantor berita Interfax.

"Cukup ini harus diisi oleh produsen kami," ungkapnya, seraya menyerukan produk elektronik dengan software dalam negeri untuk membentuk 'dasar kemandirian teknologi Rusia.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ragam Cara WhatsApp Manjakan Miliaran Pengguna

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular