Erick: RI Bisa Produksi Vaksin Covid-19, Tanpa Perlu Impor

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
13 October 2022 17:35
Peluncuran vaksin covid BUMN Indovac. Ist
Foto: Peluncuran vaksin Covid-19 IndoVac (Ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir optimis perusahaan pelat merah mampu memproduksi sendiri vaksin Covid-19. Sebab, Bio Farma selaku induk holding BUMN farmasi telah lama dikenal sebagai salah satu produsen vaksin untuk dunia.

"Banyak yang belum tahu, Bio Farma adalah produsen vaksin kelima terbesar di dunia, memproduksi tiga miliar dosis vaksin yang diekspor ke 153 negara. Karena itu sejak awal saya yakin, vaksin Covid-19 di Indonesia bisa diproduksi mandiri, tanpa perlu impor," ujarnya, Kamis (13/10/2022).



Erick mengatakan, vaksin BUMN yaitu, IndoVac menggunakan baham baku lokal. Ketahanan kesehatan bersama energi dan pangan adalah sesuatu yang sangat penting untuk bangsa Indonesia ke depan, terlebih di era yang sedang terjadi saat ini.

"Di tengah kondisi yang bergejolak di dunia saat ini, penting sekali Indonesia terus bisa mandiri, bahkan berdaulat dalam mengisi kemerdekaannya," ungkapnya.

Erick menyebut, IndoVac merupakan hasil kerja sama antara holding BUMN farmasi dengan dengan Baylor College of Medicine (BCM) Amerika Serikat.

Tak berhenti di situ, holding farmasi juga telah meneken kerja sama dengan perusahaan farmasi Inggris ProFactor Pharma, di KBRI London, Inggris, pada akhir bulan lalu.

Dalam kerja sama tersebut, ucap Erick, Bio Farma akan mendapat hak eksklusif untuk pengembangan bersama produk darah Recombinant Factor VIII (ProFactor dan Bio Farma) secara global.

"Ini mirip dengan yang kita lakukan hari ini kita kerja sama RND, tapi tentu lisensi dan mereknya punya kita. Kemarin kita menandatangani vaksin hemofilia yaitu kekentalan darah. Kita menjadi 'hub' produksi untuk vaksin dunia, ProFactor akan mendistribusikan ke Eropa dan Amerika, Indonesia untuk wilayah Asia, Afrika dan lain-lain. Ini contoh kerja sama yang kita terus dorong ke depan," jelasnya.

Erick mengatakan BUMN juga terus mengkonsolidasikan ekosistem kesehatan nasional, termasuk untuk sektor RnD yang masih tertinggal dengan negara lain. Erick menilai RnD memiliki peran penting dalam pengembangan ekosistem kesehatan dalam negeri.

"Vaksin itu juga bibitnya kita kerja samakan dengan negara lain, tetapi produksi semuanya dari kita, penemuan lanjutannya, TKDN-nya ini sampai 90 persen. Ini yang kita harapkan RnD ke depan harus ada di Indonesia," pungkasnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Happy Jokowi Booster Kedua Pakai Vaksin Made In RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular