Rusia Mulai 'Serang' Amerika, Bandara Jadi Korban!

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
12 October 2022 10:05
Penumpang mengantre di pos pemeriksaan keamanan di terminal utama Bandara Internasional Denver di Denver, Senin (3/1/2022).  (AP/David Zalubowski)
Foto: Penumpang mengantre di pos pemeriksaan keamanan di terminal utama Bandara Internasional Denver di Denver, Senin (3/1/2022). (AP/David Zalubowski)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kelompok hacker Rusia dituding melancarkan serangan terkoordinasi terhadap sejumlah situs bandara Amerika Serikat.

Serangan itu berupa distributed denial-of-service (DDoS), yaitu para hacker membanjiri server komputer dengan trafik web palsu sehingga membuatnya offline.

Terjadi pada Senin 10 Oktober waktu setempat, tercatat ada 14 situs web yang menjadi korban.

Salah satu yang kena dampak adalah Bandara Internasional Hartsfield-Jackson, Atlanta. Serangan itu nampaknya berdampak pada orang-orang yang mencari informasi perjalanan. Sementara untuk operasional perjalanan udara dipastikan tidak terganggu.

"Jelas kami melacak itu, dan tidak ada kekhawatiran mengenai operasi yang terganggu," kata Kepala Staff of US Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA), Kiersten Todt, dikutip dari CNN Internasional, Rabu (12/10/2022).

Karyawan di Bandara Hartsfield-Jackson juga memastikan serangan siber itu tidak berdampak pada operasional. CNN Internasional melaporkan situs Bandara Internasional Los Angeles telah pulih setelah sebelumnya sempat offline.

Sementara itu, juru bicara Transportation Security Administration mengatakan pihaknya tengah memonitor masalah tersebut. Selain itu mereka bekerja sama dengan mitra bandara.

Killnet, kelompok hacker, disebut sebagai dalang serangan dan diketahui sebagai pendukung Kremlin meski tidak diketahui apakah memiliki hubungan dengan pemerintahan Rusia.

Killnet dilaporkan mendaftarkan beberapa bandara AS sebagai target. Grup itu diketahui telah meningkatkan aktivitas menargetkan organisasi dalam negara NATO setelah perang Rusia dan Ukraina pecah Februari lalu.

Pekan lalu, Killnet juga mengaku sebagai pelaku yang membuat website pemerintah negara bagian AS offline. Kelompok yang sama juga disebut membobol situs Kongres AS pada Juli dan serangan siber pada organisasi di Lithuania saat negara tersebut memblokir pengiriman barang ke Rusia di bulan Juni.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengenal Sandworm, Pasukan Hacker Rusia yang Ditakuti Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular