Zuckerberg Tak Lagi Jadi Orang Terkaya, Efek Dunia 'Gelap'?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
12 October 2022 07:25
Founder and CEO of US online social media and social networking service Facebook Mark Zuckerberg reacts upon his arrival for a meeting with European Commission vice-president in charge for Values and Transparency, in Brussels, on February 17, 2020. (Photo by Kenzo TRIBOUILLARD / AFP) (Photo by KENZO TRIBOUILLARD/AFP via Getty Images)
Foto: Mark Zuckerberg (Photo by KENZO TRIBOUILLARD/AFP via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kekayaan CEO Meta, Mark Zuckerberg dilaporkan menurun. Ini disebabkan kekalahan pasar saham tahun ini yang mengurangi banyak kekayaan miliarder teknologi.

Kekayaan Zuckerberg disebut anjlok hampir US$71 miliar (Rp 1.090 triliun), ungkap Bloomberg pada September lalu. Pria 38 tahun itu tak lagi berada di posisi ketiga orang terkaya namun turun menjadi nomor 22, dikutip CBS News, Rabu (12/10/2022).

Saham Meta memegang sebagian besar kekayaan Zuckerberg. Sejak merubah namanya dari Facebook setahun lalu, nilai sahamnya hilang hampir 60% dan begitu pula dengan kekayaan bosnya.

Iklan jadi fokus dari bisnis ini juga terganggu sepanjang tahun ini. Yakni akibat perubahan kebijakan Apple mengenai menyulitkan pelacakan bagi pengiklan.

Analis di CFRA, Angelo Zino mengatakan Meta dan Snap jadi beberapa perusahaan media sosial yang mengandalkan pengguna di iOS. Ini berbeda dengan Alphabet, induk perusahaan Google, yang pendapatannya bertahan karena tidak terdampak perubahan kebijakan iOS.

"Masalah privasi telah menjadi duri yang jauh lebih besar dari yang diperkirakan kebanyakan orang dan mungkin akan menjadi masalah lebih lama dari yang diperkirakan siapapun," jelas Zino.

Selain pendapatan, Meta juga harus mengalami penurunan jumlah pengguna. Perusahaan mengumumkan laporan penurunan itu pada bulan Februari lalu.

Di saat bersamaan, Meta juga meningkatkan pengeluarannya sekitar US$10 miliar (Rp 153,5 triliun) per tahun membangun Metaverse virtual-reality, sebuah proyek yang diisyaratkan Zuckerberg akan memakan waktu lalu. Pengeluaran ini menimbulkan kekhawatiran Meta akan menggelontorkan begitu banyak pengeluaran jangka pendek tanpa jaminan hasil.

"Ada alasan untuk bersemangat jika Anda seorang investor dari waktu ke waktu, namun apa yang kami ketahui mengenai investor adalah mereka cenderung tidak sabar," ungkap Zino.


(npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mark Zuckerberg Merasa Ditonjok di Perut Tiap Bangun Tidur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular