Elon Musk dan Mafia Ngomel, PayPay Batalkan Kebijakan 'Gila'
Jakarta, CNBC Indonesia - Penetapan aturan baru oleh PayPal, platform pembayaran internet yang didirikan oleh miliarder Elon Musk, memicu protes. Akhirnya, PayPal membatalkan kebijakan baru tersebut.
PayPal belum lama ini memperkenalkan aturan baru yaitu, platform bisa mendenda pengguna hingga US$2.500 jika dinilai menyebarkan misinformasi. Namun, tak lama setelah pengumaman, PayPal membatalkan rencana kebijakan baru tersebut.
Langkah pembatalan diambil setelah PayPal kebanjiran protes dari mantan petinggi perusahaan dan regulator yang mencap kebijakan itu "gila," "Orwellian" dan "hal terbaik yang telah terjadi untuk adopsi" Bitcoin dan aset kripto lainnya.
"Pemberitahuan AUP [kebijakan penggunaan yang dapat diterima] baru-baru ini keluar karena kesalahan yang menyertakan informasi yang salah," kata juru bicara PayPal, dikutip dari Forbes, Senin (10/10/2022).
PayPal tidak mendenda orang untuk informasi yang salah dan bahasa ini tidak pernah dimaksudkan untuk dimasukkan dalam kebijakan mereka. Tim disebut sedang bekerja untuk memperbaiki halaman kebijakan. "Kami mohon maaf atas kebingungan yang ditimbulkan," tutur juru bicara tersebut.
Namun, perubahan arah perusahaan hanya terjadi setelah anggota yang disebut mafia PayPal, mantan presiden PayPal David Marcus, pendiri David Sacks dan Elon Musk, secara terbuka mengkritik kebijakan tersebut.
Di sisi lain, komunitas Bitcoin dan kripto menilai langkah PayPal adalah bukti pentingnya alternatif pembayaran digital yang terdesentralisasi.
"Sulit bagi saya untuk secara terbuka mengkritik perusahaan yang dulu saya cintai dan berikan begitu banyak," kata Marcus dalam unggahan di Twitter.
"Tapi AUP baru PayPal bertentangan dengan semua yang saya yakini. Perusahaan swasta sekarang memutuskan untuk mengambil uang Anda jika Anda mengatakan sesuatu yang tidak mereka setujui. Gila."
"Setuju," Musk membalas cuitan Marcus.
Kebijakan itu digambarkan sebagai "Orwellian" oleh komisioner Partai Republik dari Komisi Komunikasi Federal, Brendan Carr.
"Paypal berhak mengambil uang Anda jika Anda memposting pesan yang menurut Paypal adalah "informasi yang salah," tulis Carr di Twitter.
Bitcoin dan pendukung crypto lain telah lama berpendapat bahwa mengizinkan perusahaan untuk menjalankan risiko sistem pembayaran, memberi mereka terlalu banyak kekuasaan atas orang dan bagaimana membelanjakan uang mereka.
Namun, di China, pengembangan yuan digital, yang disebut mata uang digital bank sentral (CBDC), telah memicu kekhawatiran bahwa pemerintah bisa mendikte untuk apa orang membelanjakan uang mereka.
Pemerintah, termasuk di AS dan Eropa, sedang menjajaki pengembangan dolar digital dan CBDC euro digital mereka sendiri.
(dem)