
PHK Startup Terjadi Lagi, Dari Shopee Hingga Unicorn Xendit!

Jakarta, CNBC Indonesia - Badai PHK karyawan di startup belum berakhir. Sepanjang tahun 2022 ada begitu banyak startup yang merumahkan karyawan, mulai dari Shopee hingga yang terbaru startup fintech dengan status unicorn, Xendit.
Berikut ini 4 startup yang dalam waktu belakangan melakukan PHK terhadap karyawan.
1. Xendit
Xendit melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 5% karyawan di dua negara tempat mereka beroperasi yakni Indonesia dan Filipina. Namun, tidak dijelaskan lebih terperinci lagi berapa jumlah pasti karyawan yang dirumahkan.
Keputusan PHK ini diambil karena situasi makro ekonomi yang tidak menentu saat ini, sehingga memaksa perusahaan untuk mengubah struktur dan sumber daya tim.
"Melakukan rightsizing tim adalah sebuah keputusan yang sangat sulit namun tetap harus diambil untuk optimalisasi posisi kami di jangka pendek maupun jangka panjang untuk perkembangan," kata Chief Operating Officer Xendit Tessa Wijaya, dalam keterangan resmi kepada CNBC Indonesia.
Hal ini didasarkan pada strategi bisnis yang progresif melihat situasi ke depan, dan telah melalui pertimbangan yang komprehensif untuk memastikan perusahaan siap dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.
2. Shopee
Shopee Indonesia juga mengumumkan PHK sejumlah pekerjanya. Tidak disebutkan jumlah karyawan yang terdampak, namun berdasarkan informasi yang didapatkan CNBC Indonesia sebanyak 3% dari 6.232 orang.
"Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit," kata Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira.
Selain Indonesia, Shopee Thailand juga melakukan kebijakan yang sama. Sekitar 10% karyawan yang terdampak dan menurut laporan The Thaiger ada 100 karyawan dirumahkan. Sebelumnya 300 orang di ShopeFood dan ShopeePay Thailand juga mengalami nasib serupa.
Shopee juga melakukan PHK pada karyawannya di Taiwan dan Fillipina. Di Taiwan, pihak perusahaan mengatakan keputusan itu bagian dari upaya untuk "mengoptimalkan efisiensi operasional" dan mencapai "self-sufficiency" namun menolak menyebut jumlah pegawai yang terdampak. Sementara itu Inquirer melaporkan, Shopee Fillipina merumahkan kurang dari 10% jumlah pegawainya.
