PHK Startup Terjadi Lagi, Dari Shopee Hingga Unicorn Xendit!

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
05 October 2022 11:15
Gambar Cover, Ancaman PHK Karyawan di Startup
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Badai PHK karyawan di startup belum berakhir. Sepanjang tahun 2022 ada begitu banyak startup yang merumahkan karyawan, mulai dari Shopee hingga yang terbaru startup fintech dengan status unicorn, Xendit.

Berikut ini 4 startup yang dalam waktu belakangan melakukan PHK terhadap karyawan.

1. Xendit

Xendit melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 5% karyawan di dua negara tempat mereka beroperasi yakni Indonesia dan Filipina. Namun, tidak dijelaskan lebih terperinci lagi berapa jumlah pasti karyawan yang dirumahkan.

Keputusan PHK ini diambil karena situasi makro ekonomi yang tidak menentu saat ini, sehingga memaksa perusahaan untuk mengubah struktur dan sumber daya tim.

"Melakukan rightsizing tim adalah sebuah keputusan yang sangat sulit namun tetap harus diambil untuk optimalisasi posisi kami di jangka pendek maupun jangka panjang untuk perkembangan," kata Chief Operating Officer Xendit Tessa Wijaya, dalam keterangan resmi kepada CNBC Indonesia.

Hal ini didasarkan pada strategi bisnis yang progresif melihat situasi ke depan, dan telah melalui pertimbangan yang komprehensif untuk memastikan perusahaan siap dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.

2. Shopee

Shopee Indonesia juga mengumumkan PHK sejumlah pekerjanya. Tidak disebutkan jumlah karyawan yang terdampak, namun berdasarkan informasi yang didapatkan CNBC Indonesia sebanyak 3% dari 6.232 orang.

"Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit," kata Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira.

Selain Indonesia, Shopee Thailand juga melakukan kebijakan yang sama. Sekitar 10% karyawan yang terdampak dan menurut laporan The Thaiger ada 100 karyawan dirumahkan. Sebelumnya 300 orang di ShopeFood dan ShopeePay Thailand juga mengalami nasib serupa.

Shopee juga melakukan PHK pada karyawannya di Taiwan dan Fillipina. Di Taiwan, pihak perusahaan mengatakan keputusan itu bagian dari upaya untuk "mengoptimalkan efisiensi operasional" dan mencapai "self-sufficiency" namun menolak menyebut jumlah pegawai yang terdampak. Sementara itu Inquirer melaporkan, Shopee Fillipina merumahkan kurang dari 10% jumlah pegawainya.

3. Tokocrypto

Tokocrypto memberhentikan 20% dari jumlah total 227 karyawan. PHK itu dilakukan dengan pertimbangan perubahan fokus bisnis.

VP Corporate Communications Tokocrypto Rieka Handayani, mengatakan keputusan ini berdasarkan hasil analisis dan prediksi yang telah dilakukan oleh manajemen dalam mengantisipasi kondisi pasar kripto dan ekonomi global yang berkepanjangan.

Langkah internal yang diambil adalah mentransfer beberapa karyawan kepada bisnis unit yang telah menjadi entitas berbeda yaitu T-Hub dan TokoMall, penyesuaian jumlah karyawan sekitar 20% dari 227 karyawan dengan pertimbangan perubahan fokus bisnis," kata Rieka dalam keterangan tertulis.

4. Carsome

Carsome mengonfirmasi rumor melakukan pengurangan karyawan. Platform e-commerce mobil bekasi itu mengindikasikan sedang melalui "optimasi tenaga kerja" dan tim eksekutifnya tidak ambil gaji selama sisa tahun 2022.

Startup pertama Malaysia yang berhasil menjadi unicorn itu mengatakan akan berfokus pada peningkatan produktivitas di seluruh bisnis. Caranya dengan menyelaraskan sumber daya dengan kontribusi ke bottom line, serta membuat manajemen kinerja yang lebih ketat.

PHK ini terjadi setelah Carsome mengumpulkan US$290 juta pada pendanaan seri E awal tahun ini. Selain itu juga mengumumkan perluasan kantor pusat regionalnya di Malaysia beberapa waktu lalu.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular