Tak Selalu Sukses, Ini Daftar Produk Google yang Gagal Total

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
05 October 2022 09:00
Google
Foto: CNBC

Jakarta, CNBC Indonesia - Siapa tak kenal dengan Google? Namanya di jagat teknologi, sudah tak diragukan lagi, dan produknya hampir tak terpisahkan dengan kehidupan mansuia saat ini.

Tapi bukan berarti produk-produk yang dihasilkan Google semuanya berhasil. Ada beberapa produk Google yang gagal total, salah satu alasannya karena sepi pengguna.

Berikut ini daftar produk Google yang gagal, dikutip dari Android Authority, Rabu (5/10/2022).

1. Google Talk (2005 - 2017)

Sebelum Hangouts, Allo, Messages, dan Duo, perusahaan berbasis di Mountain View itu memiliki Google Talk, sebuah aplikasi perpesanan pertama dan mungkin terbaik dari Google.

Layanan ini gratis dan terintegrasi ke dalam Gmail, memungkinkan Anda mengirim dan menerima pesan instan dalam klien email Google dari perangkat apa pun. Ada juga aplikasi Google Talk untuk ponsel Android, Windows, dan Blackberry. Pengguna bahkan dapat menggunakan Talk untuk melakukan panggilan video dengan akun Google Voice berbayar.

Namun, waktu berubah, dan keinginan Google untuk mengintegrasikan semuanya melalui Google Plus, dan perlahan-lahan aplikasi itu dihapus yang kemudian berkembang menjadi aplikasi yang berfokus pada perusahaan untuk G Suite.

2. Google Spaces (2016 - 2017)

Aplikasi perpesanan Google lainnya yang mati dengan cepat adalah Spaces. Ini memungkinkan pengguna membuat obrolan grup pribadi untuk berbagi tautan, foto, dan video. Nilai jual yang besar adalah integrasi langsung dengan YouTube, Chrome, dan Search.

Namun aplikasi ini sepertinya kurang menarik, pengguna lebih memilih menggunakan Messenger, WhatsApp, dan aplikasi sosial lain yang bukan milik Facebook. Secara resmi layanan ditutup pada April 2019.

3. Inbox Gmail (2014 - 2019)

Google meluncurkan Inbox sebagai cabang Gmail yang lebih eksperimental. Fitur inovatif seperti Smart Reply, snoozing, bundling, dan banyak lagi memberi aplikasi Inbox keunggulan yang didukung AI dibandingkan dengan Gmail standar - setidaknya hingga 2018.

Namun pembaruan dan desain ulang Gmail menggabungkan sebagian besar fitur di Inbox. Meski menjanjikan bahwa produk akan berjalan seperti biasa, namun itu tidak berjalan dengan baik. Inbox akhirnya ditutup untuk selamanya pada Maret 2019.

4. Chromecast Audio (2015 - 2019)

Chromecast Audio adalah cabang dari kastor media terkenal Google yang memungkinkan pengguna menyedot perpustakaan musik digital ke speaker non-pintar melalui jack 3,5 mm atau soket mini-TOSLINK. Chromecast Audio dihentikan pada Januari 2019.

5. Google Play Music (2011 - 2020)

Google memutuskan untuk menyederhanakan layanannya dan mengganti Google Play Music dengan YouTube Music pada tahun 2020. Play Musikcakhirnya disuntik mati pada 2020 dan pengguna harus pindah ke YouTube Music, atau layanan lainnya.

6. Google Desktop (2004 - 2011)

Ini adalah program sidebar yang dapat pengguna instal di Linux, macOS, dan Windows. Google dekstop menempatkan kotak alat pencarian di desktop Anda untuk memindai melalui file lokal, dan menawarkan akses cepat ke jam, cuaca, feed berita, Gmail, dan foto yang disimpan secara lokal di PC.

Google mematikan Desktop karena mulai lebih fokus pada penyimpanan cloud.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Biang Kerok yang Bikin Bisnis Startup Gagal di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular