China Say Goodbye ke Google Translate, Ada Apa?

Tech - Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
04 October 2022 07:45
In this April 4, 2013 photograph, Phillip Smith's message to his new daughter, 14-year-old Guan Ya, is translated to Chinese using Google Translate in his laptop on Rienzi, Miss. The Smiths and their three other children are using the program to communicate almost exclusively with Guan Ya, who is deaf. The family uses iPhones, iPods and a laptop, all loaded with the program to write in either English that translates to Chinese or vice-a-versa. (AP Photo/Rogelio V. Solis) Foto: Ilustrasi Google translate (AP Photo/Rogelio V. Solis)

Jakarta, CNBC Indonesia - Google memutuskan menutup layanan Google Translate di China. Yakni karena penggunaan layanan yang rendah dan menjadi salah satu produk terakhir yang tersisa di wilayah itu.

"Kami menghentikan Google Translate di China daratan karena penggunaan yang rendah," ucap Google dalam pernyataannya, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (4/10/2022).

Pengguna yang mengakses situs web untuk Google Translate negara itu akan dialihkan ke layanan versi Hong Kong. Sayangnya tidak bisa diakses dari China.

Hubungan Google dan China memang tak selalu mulus. Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu sempat menarik mesin pencarinya pada 2010 karena sensor ketat pemerintah China secara online.

Selain itu, layanan lain Google seperti Maps dan Gmail juga diblokir oleh pemerintah setempat. Langkah tersebut juga membuat pesaing lokal seperti Baidu dan Tencent mendominasi dunia internet China dari berbagai layanan seperti pencarian hingga terjemahan.

Akhir-akhir ini, Google kembali hadir di China dengan terbatas. Beberapa perangkat kerasnya termasuk Pixel diproduksi di China, tetapi laporan The New York Times menyebutkan beberapa produksi smartphone telah pindah ke Vietnam.

Google juga membuat inisiatif agar pengembang China dapat membuat aplikasi bagi sistem operasi Android yang nantinya tersedia di Google Play Store. Meskipun toko aplikasi itu di China telah diblokir.

Tahun 2018, Google sempat menjajaki opsi kembali ke China dengan layanan Search. Namun pada akhirnya membatalkan proyek setelah mendapatkan reaksi keras dari karyawan dan politisi.

Amerika Serikat (AS) dan China memang terkenal tak akur, termasuk di bidang teknologi. Hal ini membuat bisnis AS terperangkap di tengah ketegangan itu.

Washington kerap khawatir adanya akses potensial China ke teknologi sensitif dari berbagai bidang, seperti kecerdasan buatan serta semikonduktor.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Awas Penasaran! Jangan Coba Tanyakan Hal Ngawur Ini ke Google


(npb)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading