Tiktok Diduga 'Nguping' Pengguna Meski Tak Punya Akun

Tech - Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
05 October 2022 08:45
FILE - This Feb. 25, 2020, photo shows the icon for TikTok taken in New York. India is banning 59 apps with Chinese links, saying their activities endanger the country’s sovereignty, defense and security. India’s decision comes as its troops are in a tense standoff with Chinese soldiers in eastern Ladakh in the Himalayas that started last month. India lost 20 soldiers in a June 15 clash. The government says the banned apps include TikTok, UC Browser, WeChat and Bigo Live, as well as the e-commerce platforms Club Factory and Shein, that are used in mobile and non-mobile devices connected to the Internet.(AP Photo, File) Foto: Logo Tiktok AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiktok diduga tetap memata-matai pengguna internet. Meskipun mereka tidak memiliki akun platform video pendek itu.

Sebagai informasi, Tiktok masih bisa diakses meskipun tanpa memiliki akun. Seseorang dapat membuka situs Tiktok di browser dan menikmati konten di dalamnya tanpa log in, meskipun tidak bisa menggunakan fitur seperti berkomentar, mengikuti akun hingga mengunggah konten.

Laporan Vice tahun 2021, menuliskan kebijakan privasi Tiktok memungkinkan perusahaan mengumpulkan informasi tanpa akun sekalipun.

"Mengumpulkan informasi tertentu dari Anda saat Anda menggunakan platform, termasuk saat menggunakan aplikasi tanpa akun," kata laporan itu, dikutip Rabu (5/10/2022).

Informasi itu terdiri dari IP address, operator seluler, hingga zona waktu. Vice menuliskan saat meminta data apa saja yang didapatkan Tiktok, hasilnya perusahaan mendapaykkan seperti file riwayat video serta merekam seluruh tindakan di aplikasi dan menandainya dengan waktu.

Selain itu juga mengetahui mengenai jenis perangkat dan resolusi layar, operator ponsel, sistem operasi, IP address, dan kode identifikasi perangkat lain.

Cerita Tiktok mengantongi data penggunanya bukan hanya sekali terdengar. Tahun 2022 lalu, Buzzfeed News melaporkan adanya rekaman berisi 14 pernyataan dari 9 karyawan Tiktok.

Dalam rekaman disebutkan, para insinyur di China memiliki akses ke data Amerika Serikat (AS). Ini berlangsung pada September dan Januari 2022 lalu.

Menurut rekaman itu, karyawan AS harus beralih ke rekan mereka di China untuk menentukan bagaimana aliran data pengguna AS. Staf AS juga dilaporkan tidak punya izin atau pengetahuan cara akses data mereka sendiri.

Donald Trump saat masih menjabat sebagai presiden AS bahkan pernah mengancam Tiktok tahun 2020 lalu. Yakni akan melarang aplikasi karena adanya kekhawatiran pemerintah China menggunakan Bytedance, induk usaha Tiktok, mengumpulkan berkas informasi mengenai pengguna di AS.

"Pengumpulan data Tiktok mengancam untuk memunkinkan Partai Komunis China mengakses informasi pribadi dan hak milik Amerika," tulis Trump dalam perintah eksekutifnya.

Saat itu Tiktok mengklaim tidak pernah membagikan data pengguna dengan pemerintah China dan tidak akan melakukannya meski diminta.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

2 Cara 'Kepoin' Gebetan di TikTok Tanpa Ketahuan


(npb)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading