Eratani Beri Pendampingan Untuk Petani, Ini Misinya

Khoirul Anam, CNBC Indonesia

30 September 2022 13:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan yang bergerak di bidang pertanian, Eratani, turut mendukung misi swasembada beras di Indonesia. Upaya ini dilakukan melalui pemberian pendampingan berkelanjutan kepada para petani binaan.

Melalui program tersebut, petani yang bergabung dalam program Eratani mendapatkan pendampingan untuk peningkatan produktivitas. Mulai dari tahap pra-tanam seperti pengecekan pH tanah, masa tanam seperti rekomendasi pupuk dan obat-obatan beserta cara penggunaan dan dosisnya, hingga pasca tanam seperti waktu dan cara panen yang tepat.

Salah satu petani binaan Eratani asal Majalengka, Jawa Barat, Tatang, mengaku mencatat adanya peningkatan jumlah panen padi.

"Setelah ikut program Eratani di masa tanam satu dan dua, ada peningkatan dari yang biasanya per hektar dapat 5-6 ton sekarang jadi 7 ton," ungkap dia dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (30/9/2022).

Baca:

Raih Pendanaan Rp 23 M, Agritech Eratani Siapkan Ekspansi

Dia mengungkapkan peningkatan tonase beras merupakan hasil dari ketelitian petani binaan dalam mengikuti program tersebut.

Seperti diketahui Eratani saat ini memiliki 5.000 petani binaan yang tersebar di Pulau Jawa. Kontribusi Eratani di sektor pertanian ditunjukkan dengan keberhasilan dalam menghasilkan 30.000 ton beras yang diperoleh dari petani binaan Eratani, dengan masing-masing petani mengalami peningkatan produktivitas dengan hasil panen yang mencapai 6 ton per satu hektar lahan.

Melalui keterangan resminya, Eratani berharap bahwa peningkatan produktivitas pertanian dapat terus berjalan, bahkan berkembang hingga ke seluruh wilayah di Indonesia.

"Harapan ini juga menjadi pembakar bagi semangat Eratani untuk dapat terus melebarkan sayapnya hingga mendampingi lebih banyak lagi petani nusantara. Eratani juga ingin turut berkontribusi untuk mendorong Indonesia bukan hanya berada pada posisi swasembada beras namun juga menjadikan Indonesia sebagai lumbung padi terbesar di dunia," tulis Eratani.