IDC: 60% Perusahaan Dunia Pakai Hybrid Cloud Pada 2025

Jakarta, CNBC Indonesia - Cloud Hybrid makin banyak digunakan secara global pada 2025. IDC memperkirakan jumlahnya mencapai 60% organisasi dalam tiga tahun lagi.
"Kami memperkirakan tahun 2025, ada 60% organisasi di seluruh dunia yang menerapkan layanan hybrid cloud, baik untuk fasilitas layanan provider atau premises," kata Country Manager IDC Indonesia, Mevira Munindra, dalam Huawei Cloud Indonesia Summit 2022, Kamis (29/9/2022).
Mevira menjelaskan adopsi ini dalam rangka perusahaan mematuhi persyaratan untuk keamanan kinerjanya. Tren tersebut, dia mengatakan juga akan terlihat di Indonesia.
"Karena terkait tata kelola, ekosistem, dan kasus penggunaan transformasi digital," kata dia. Oleh karena itu, hybrid cloud kemungkinan akan menjadi preferensi orang-orang dala rangka mendorong infrastruktur perusahaan.
Selain itu, Mevira juga menjelaskan sejumlah perusahaan di Indonesia juga telah menggeser anggaran dan beban kerjanya. Dari sebelumnya IT tradisional menjadi layanan cloud publik.
IDC juga mencatat lebih dari 80% di Asean juga telah memprioritaskan investasi pada ketahanan infrastruktur digital. Ini dilakukan karena adanya ketidakpastian dunia dalam mengakomodasi bisnis, misalnya pengalaman pelanggan, keunggulan operasional, serta ketahanan bisnis.
Tren tersebut, Mevira mengatakan telah terlihat selama dua tahun terakhir. Dari terhubung dengan karyawan, mitra dan konsumen membutuhkan cloud di dalamnya.
"Jadi sudah kami lihat selama dua tahun terakhir. Kemungkinan akan lebih banyak terjadi saat menjalankan digital," kata dia.
Mevira mengatakan pihaknya melakukan survei, melihat apakah tren berjalan juga dalam organisasi. Hasilnya strategi di Indonesia salah satunya adalah membangun infrastruktur digital.
"Jadi kami mengharapkan lebih banyak pertumbuhan layanan cloud, infrastruktur cloud serta model permukaan di sini," ungkap Mevira.
[Gambas:Video CNBC]
Lawan Amazon dan Google, Microsoft Rilis Cloud Khusus PNS
(npb/roy)