Pasar Digital RI Bikin Ngiler, Startup Lokal Harus Isi Duluan

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
27 September 2022 08:45
Menteri BUMN Erick Thohir
Foto: youtube/Sekretariat Presiden

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku, banyak perusahaan rintisan atau startup memiliki risiko kegagalan. Sebab, core bisnis yang disiapkan tidak diimbangi oleh kesiapan pasar. Padahal, potensi yang besar justru tidak menjadi tujuan utamanya.

"Memang kita sadari juga startup sebagai ujung tombak juga punya risiko kegagalan. Ada yang tadi disampaikan market-nya belum siap. Padahal besarnya justru yang un-tap yang tidak menjadi tujuan utama," ujarnya secara virtual, Senin (26/9/2022).

Erick memaparkan, Indonesia harus memastikan potensi pasar yang sebesar Rp 4.500 triliun harus ini diisi oleh bangsa sendiri dan oleh perusahaan asal Indonesia. Sebab, keterbukaan akses karena digitalisasi juga mempermudah siapapun bisa mengisi pasar ini.

"Jangan sampai potensi yang luar biasa ini justru diisi oleh orang-orang lain. Apalagi kalau kita lihat hari ini kita itu sudah bisa bekerja dari mana saja. Work from anywhere. Pertanyaannya kita mau di mana, di sini kita lihat bahwa salah satu yang memang potensi bagaimana kita membangun ekosistem kita," jelasnya.

Erick melanjutkan, potensi startup Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Sehingga harus memanfaatkan potensi agrikultura yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil pangan terbesar di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga dapat melihat potensi sektor kesehatan yang saat ini masih di bawah 5%.

"Karena kita yakini berulang-ulang saya bicara pertumbuhan ekonomi kita akan didasari dengan pertumbuhan-pertumbuhan ekonomi baru yang merupakan potensi selain tentu digitalisasi ada juga healthcare, pangan dan down streaming SDA kita," imbuhnya.

Erick berharap agar BUMN yang merupakan sepertiga kekuatan ekonomi nasional dapat merajut potensi-potensi yang ada dan sedang berkembang. "Karena itu sejak awal. Kami coba membangun dulu masyarakat digitalnya. Habis itu hari ini yang bisa kita saksikan startupnya. Dan setelah itu kita baru masuk pendanaannya," pungkasnya.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular