Kabar Baik! Covid-19 Disebut Mulai Melemah, Ini Buktinya
Jakarta, CNBC Indonesia - Mutasi virus ternyata membuat lemah Covid-19. Tak hanya itu, menurut Guru Besar Molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Amin Soebandrio, sedikit dari mutasi itu yang bisa bertahan.
"Saya bisa sampaikan bahwa walaupun virus terus bermutasi sebagian besar mutasi itu membuat virusnya tambahnya lemah. hanya 4%-5% dari mutasi yang dapat membuat virus itu lebih fit," kata Amin dikutip dari kanal Youtube BNPB, Senin (5/9/2022).
Dia menjelaskan mutasi virus yang bertahan adalah yang dapat menyesuaikan diri dengan tekanan dari lingkungan, seperti obat atau antibodi. Jumlah yang kecil itulah yang perlu dihadapi saat ini. "Yang 4-5% itu yang harus kita hadapi," ungkapnya.
Meski masih ada varian virus yang bermunculan, Amin mengharapkan dengan dapat menurunkan kemampuannya untuk menular. "Diharapkan rentang waktu tertentu semakin lama justru semakin menurun kemampuan menular dan virulensinya," jelasnya.
Sementara itu, Amin menjelaskan selama virus dapat dicegah untuk menemukan inang barunya maka bisa memperkecil potensinya untuk bermutasi.
Sejumlah perusahaan produsen vaksin juga mengupayakan untuk bisa menyesuaikan diri dengan varian yang baru. Di sisi lain, virus dapat berubah setiap waktunya.
"Beberapa perusahaan vaksin besar memang sudah berupaya untuk bisa menyesuaikan vaksin mereka terhadap varian-varian yang baru. Tetapi kita harus ingat virus terus bermutasi bisa berubah," ujar Amin.
Dalam kesempatan itu, Amin juga mengingatkan masyarakat soal manfaat vaksinasi. Ini dilakukan menurutnya untuk meningkatkan kekebalan dalam tubuh.
Dia menjelaskan selama memiliki kekebalan, sekecil apapun dapat berdampak positif. Dengan begitu masyarakat bisa terhindar dari potensi tertular penyakit dan kematian.
"Kita berharap kekebalan penduduk bisa lebih tinggi makin tinggi dengan adanya vaksinasi, lebih bisa membangun kekebalan masyarakat, bisa membatasi ruang gerak virus," kata Amin.