
TV Analog Belum Dimatikan, Jabodetabek Masih Bagi-Bagi STB

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembagian set-top-box (STB) untuk program Analog Switch Off (ASO) kepada masyarakat miskin terus dilakukan. Khusus untuk DKI Jakarta sudah ada 50.059 unit yang didistribusikan.
Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (Ditjen PPI) Kementerian Kominfo, Geryantika Kurnia mengatakan wilayah Jabodetabek saat ini sedang melakukan distribusi STB. "Jabodetabek sedang distribusi STB dari swasta dan pemerintah," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (25/8/2022).
Dalam peta sebaran distribusi yang dibagikan kepada CNBC Indonesia, DKI Jakarta telah dibagikan 50.059 STB. Wilayah lainnya seperti kota Bekasi ada 29.740 unit, kota Bogor 21.923 unit, dan kota Depok 51.189 unit.
Sementara itu, kota Tangerang sebanyak 28.309 unit, kota Tangerang Selatan 38.800 unit, dan kabupaten Tangerang 23.363 unit.
Pembagian STB adalah bagian dari program Analog Switch Off (ASO), yaitu migrasi teknologi siaran televisi analog ke digital. Setelah infrastruktur siap dan STB gratis sampai di kelompok masyarakat miskin, pemerintah akan mematikan siaran TV analog.
Dalam rencana sebelumnya, Jabodetabek termasuk dalam wilayah yang siaran TV analognya akan dimatikan pada 25 Agustus 2022. Namun, kini pemerintah memilih pendekatan ASO multifase. Penghentian siaran analog tidak lagi mengikuti jadwal yang tetap, tetapi bergantung kepada kesiapan tiap daerah.
Dalam sebuah acara pekan lalu, Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Marullah Matali mengatakan rumah tangga miskin yang ada di wilayahnya sebanyak 123.888. Sedangkan STB yang telah didistribusikan 50.059 unit.
Namun jumlah tersebut belum termasuk Kepulauan Seribu yang berjumlah 30 ribu. "Belum termasuk warga di Kepulauan Seribu ada 30 ribuan warga tidak masuk 50.059 rumah tangga. Bukan mengeluh ucapan terima kasih memberikan kontribusi 40 persen," kata Marullah.
Dia juga meminta agar ketimpangan dalam program bisa diperbaiki. Yakni dengan cara memperluas infrastruktur termasuk Kepulauan Seribu.
Marullah mengatakan suksesnya program migrasi televisi analog ke digital ada bentuk akselerasi transformasi digital di Indonesia. Termasuk di Jakarta, yang memang sedang melakukan transformasi digital.
"Suksesnya migrasi dapat mengakselerasi transformasi digital di Indonesia khususnya di Jakarta. Sekarang gencar-gencarnya melakukan transformasi digital," kata Marullah.
[Gambas:Video CNBC]
Next Article TV Analog Dimatikan, Enggak Miskin Silakan Beli STB Sendiri