Foxconn Tambah Investasi di Vietnam, RI Masih Setia Menanti

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Minggu, 21/08/2022 13:30 WIB
Foto: REUTERS/Stringer

Jakarta, CNBC Indonesia - Foxconn berencana memperluas pabriknya di Vietnam. Bahkan pemasok Apple ini sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan Vietnam, Kinh Bac City senilai US$ 300 juta atau setara Rp 4,46 triliun.

Melansir Reuters, Minggu (21/8/2022) Pembangangan pabrik dilakukan guna mendiversifikasi produk dan mendorong produksi. Nantinya Pabrik baru perusahaan asal Taiwan ini akan berdiri pada bidang tanah seluas 50,5 hektare di provinsi Bac Giang, yang akan menyerap 30 ribu pekerja lokal.

Namun Foxconn sampai saat ini belum menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Meski namanya sudah disebut oleh Hon Hai Precision Industry Co dan Kinh Bac City.


Langkah ini menyusul laporan minggu ini bahwa Foxconn telah memulai uji produksi Apple Watch di Vietnam Utara.

Foxconn sendiri telah berada di Bac Giang selama 15 tahun, dan telah memproduksi produksi IPad dan AirPods-nya di Quang Chau Industrial Park di Bac Giang. Namun untuk jenis produk apa yang akan diproduksinya pada pabrik baru ini belum diketahui.

Namun pemerintah Vietnam mengatakan tahun lalu Foxconn telah menginvestasikan US$ 1,5 miliar di negara Asia Tenggara itu.

Untuk diketahui Foxconn merupakan perusahaan asal Taiwan yang bergerak dalam penelitian, pengembangan, pembuatan serta penjualan produk komputer, komunikasi dan elektronik konsumen. Perusahaan ini juga dikenal sebagai salah satu perakit ponsel pintar Apple.

Sebelumnya, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa perusahaan raksasa asal Taiwan, Foxconn, telah menyampaikan minat berinvestasi area dekat ibu kota negara baru.

Menurut dia, Foxconn dan BUMN serta swasta nasional sudah menandatangani MoU pembangunan ekosistem kendaraan listrik.

"Investasi itu sekarang di tahap feasibilty studies. Kami rencanakan akhir tahun ini sudah mulai start ground breaking," katanya.

"Untuk di IKN, saya dampingi CEO Foxconn juga Rp 118 triliun [nilai investasi] itu bukan bagian IKN. Mereka baru menyampaikan minatnya," lanjutnya.


(dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat