Bankir Wall Street Dihantui Razia WhatsApp, Ada Masalah Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Manajer aset memperketat kendali pada penggunaan alat komunikasi pribadi seperti WhatsApp. Hal yang sama yang dilakukan bank dalam memastikan karyawan mematuhi aturan saat mereka melakukan bisnis dengan klien dari jarak jauh.
Regulator sudah mulai menekan penggunaan alat perpesanan yang tidak sah untuk membahas masalah yang berpotensi menggerakkan pasar. Namun, masalah ini makin mendesak ketika pandemi Covid-19 yang memaksa lebih banyak staf keuangan untuk bekerja dari rumah.
Sebagian besar perusahaan yang tertangkap dalam penyelidikan komunikasi dan pencatatan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC) adalah bank yang secara kolektif telah didenda US$1 miliar untuk menutupi sanksi peraturan.
Namun, perusahaan dana dengan aset miliaran dolar juga meningkatkan pengawasan mereka tentang bagaimana staf dan klien berinteraksi.
"Ini adalah topik terpanas di industri saat ini," kata seorang bankir, yang menolak disebutkan namanya, dilansir dari Reuters, Kamis (18/8/2022).
Reuters melaporkan tahun lalu SEC sedang mencari tahu apakah bank-bank Wall Street telah mendokumentasikan komunikasi yang berhubungan dengan pekerjaan karyawan secara memadai dan JPMorgan didenda US$200 juta pada bulan Desember karena gagal menjalankan kewajiban tersebut.
Ini adalah topik terpanas di industri saat iniBankir di Wall Street |
Manajer aset Jerman DWS mengatakan bulan lalu bahwa pihaknya telah menyisihkan 12 juta euro hanya untuk menutupi potensi denda AS terkait dengan penyelidikan penggunaan perangkat yang tidak disetujui.
Mereka bergabung dengan sejumlah bank yang membuat ketentuan serupa, termasuk Bank of America, Morgan Stanley dan Credit Suisse.
Sumber di beberapa perusahaan investasi lain, termasuk Amundi, AXA Investment Management, BNP Paribas Asset Management dan JPMorgan Asset Management, mengatakan bahwa mereka telah menggunakan alat untuk menjaga semua komunikasi antara staf dan klien sesuai.
Juru bicara SEC dan CFTC menolak mengomentari apakah penyelidikan mereka dapat melampaui bank, tetapi sumber industri mengharapkan pihak berwenang untuk memberikan jaring mereka lebih luas di industri keuangan dan bahkan ke pemerintah.
Bulan lalu, Kantor Komisaris Informasi Inggris (ICO), pengawas perlindungan data teratas negara, menyerukan peninjauan terhadap penggunaan WhatsApp, email pribadi, dan aplikasi perpesanan lainnya oleh pejabat pemerintah setelah penyelidikan menemukan keamanan data yang tidak memadai selama pandemi.
(dem)