
Usai PHK Karyawan, CEO Ini Nangis di LinkedIn, Ehh Viral

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pemasaran, Hypersocial ikut masuk dalam badai PHK bersama banyak startup negara lain. Sang bos, Braden Wallake sampai menangis di LinkedIn karena keputusannya melakukan PHK terhadap karyawan. Tapi tak disangka, aksi nangisnya itu berakhir viral.
Wallake memagikan selfienya menangis di LinkedIn setelah memangkas jumlah karyawannya. Unggahan tersebut mendapatkan lebih dari 6.700 komentar dan hampir 33 ribu reaksi.
"Ini akan jadi hal paling rentan yang pernah saya bagikan. Saya berpikir mengunggah ini atau tidak. Kami hanya harus memberhentikan beberapa karyawan. Saya melihat banyak PHK selama beberapa waktu terakhir. Sebagian besar karena ekonomi atau alasan lain apapun. Kami? Karena diriku," tulis Wallake, dikutip dari CNBC Internasional.
Dia menuliskan membuat keputusan di bulan Februari yang berakhir dengan PHK karyawannya. Blake tak mejelaskan soal apa keputusan tersebut namun mengatakan dia berencana melakukannya di masa depan.
Tak sampai sana, dia menggambarkan PHK jadi hal terberat yang pernah dilakukan. Wallake juga menyatakan sangat mencintai para karyawannya, dan berharap dia merupakan 'pemilik bisnis yang didorong oleh uang dan tidak peduli dengan siapa dia terluka sepanjang jalan," kata dia.
Tak semua pengguna LinkedIn menaruh simpati atas unggahan terssebut. Beberapa diantaranya mengejek postingan Wallake dan mengatakan 'tidak berhubungan' dan 'mengerikan' atau menyarankan agar dia berfokus membantu mantan karyawannya daripada bagaimana situasi telah mempengaruhinya.
Namun ternyata masih ada juga yang mendukung dirinya. Mereka mengerti memecat orang merupakan proses emosional dan memuji cara dia sangat terbuka akan hal tersebut.
Salah satunya adalah mantan karyawan HyperSocial, Noah Smith. Dia membela bekas bosnya itu dan mengatakan hanya ingin bekerja dengan manajer seperti Wallake.
"Bagi mereka yang ingin memperkerjakan saya, saya hanya tertarik bekerja dengan orang seperti Braden Wallake yang punya pandangan hidup positif. Saya tidak tertarik bekerja jika Anda berpikir bekerja lebih lama hanya untuk menghasilkan lebih banyak uang adalah cara paling berharga untuk menghabiskan waktu Anda," jelas Smith.
Lalu bagaimana tanggapan Wallake atas komentar orang-orang itu? Dia mengakui dirinya memang seorang CEO yang menangis. Wallake juga mengatakan dia hanya ingin memperbaiki situasi tersebut.
"Bukan tempat saya menyebutkan karyawan di depan umum. Apa yang ingin saya lakukan sekarang adalah mencoba memperbaiki situasi ini dan memulai utas untuk orang yang mencari pekerjaan," kata Wallake.
(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tsunami PHK, Segini Pegawai Startup yang Jadi Korban 2022