Ini Peta Persaingan Raksasa di Balik Dompet Digital RI

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
11 August 2022 14:55
Pembayaran Digital, E Wallet (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pembayaran Digital, E Wallet (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sinar Mas dan Lazada kini resmi menjadi pemilik utama dompet digital DANA. Aksi korporasi ini mengubah peta persaingan dompet digital di Indonesia.

Peran dompet digital dalam perkembangan industri berbasis digital di Indonesia sangat penting. Di negara dengan tingkat penetrasi layanan digital yang rendah seperti Indonesia, dompet digital berperan sebagai substitusi alat pembayaran yang lazim di negara maju yaitu kartu kredit.

Para startup teknologi yang kini sudah jadi perusahaan raksasa pun dulu sempat berlomba mendorong penggunaan e-wallet internal masing-masing. Namun, pada akhirnya, kombinasi antara seleksi pasar dan campur tangan regulasi Bank Indonesia membuat peta persaingan dompet digital makin sempit.

Meski pemainnya makin sedikit, penggunaan dompet digital makin meluas. Kini, e-wallet tidak hanya digunakan untuk pembayaran di gerai online. 

Infrastruktur QRIS yang dibangun Bank Indonesia dan upaya pemasaran penggunaan kode digital ini untuk pembayaran, membuat dompet digital juga kerap digunakan secara offline.

Daftar raksasa di balik dompet digital

Berikut adalah perusahaan penyedia dompet digital dan raksasa yang menjadi pendukung mereka:

1. GoPay

GoPay masuk ke dalam ekosistem GoTo Group, tepatnya pada GoTo Financial. Layanan GoTo Financial yang dirancang untuk konsumen mencakup GoPay, GoPayLater dan berbagai produk keuangan lainnya. Karena masih dalam ekosistem GoTo, Gopay juga bisa digunakan untuk pembayaran di Tokopedia.

Saat merger Mei tahun lalu, investor yang menjadi pemegang saham besar Gojek dan Tokopedia, terdiri dari Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook dan Google.

Selain itu juga ada JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital India, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa and Warburg Pincus.

2. DANA

DANA baru saja mengumumkan penutupan transaksi investasi terbaru dari Sinar Mas dan perusahaan e-commerce Lazada Group. E-wallet dengan warna khas biru itu masih menyebutkan bersama dengan dukungan berkelanjutan dari Emtek Group dan Ant Group, DANA berada di posisi yang tepat untuk mempercepat pertumbuhan platform ekosistem terbuka.

3. OVO

OVO masih menjadi aplikasi terintegrasi dengan sistem pembayaran di Grab. Segala layanan di Grab mulai dari ride-hailing, pesan-antar makanan, kirim barang hingga belanja kebutuhan sehari-hari.

Pada Oktober tahun lalu, Grab Holdings Inc. meningkatkan kepemilikan sahamnya di perusahaan dompet digital OVO menjadi 90% dari sebelumnya sebesar 39%. Dalam aksi ini, Grab membeli kepemilikan Tokopedia di OVO.

Namun tak butuh waktu lama, kepemilikan saham Grab di OVO turun menjadi 79,5%. Ini karena PT Abhimata Anugrah Abadi memborong 12,5% saham OVO melalui mekanisme rights issue, KR-Asia melaporkan.

Informasi saja, 99,5% saham PT Abhimata Anugrah Abadi dimiliki oleh Alvin Sariaatmadja. Dia merupakan Presiden Direktur PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dan merupakan putra dari Eddy Kusnadi Sariaatmadja, salah satu orang terkaya di Indonesia pendiri dan pemegang saham mayoritas Emtek.

4. ShopeePay

ShopeePay adalah bagian dari SeaMoney, divisi fintech dari Sea Group pemilik marketplace bernuansa oranye Shopee. Di Indonesia, ShopeePay beroperasi berdasarkan izin yang dimiliki oleh PT Airpay International Indonesia.

5. LinkAja

Startup pelat merah ini merupakan dompet digital milik PT Fintek Karya Nusantara (Finarya). Finarya merupakan anak usaha dari 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Meski bergerak dalam bisnis pembayaran digital, LinkAja mengaku ada perbedaan dengan pendahulunya. Terutama dalam hal pemenuhan layanan yang berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari seperti membeli bahan bakar, membayar transportasi umum, berbelanja di merchant.

Di bulan Oktober 2020, Grab Pte.Ltd. resmi menjadi pemegang saham baru Finarya. Pada Maret 2021, PT Dompet Karya Anak Bangsa (Gojek) resmi terdaftar sebagai pemegang saham baru Finarya. Sebagai bagian dari kemitraan ini, LinkAja menjadi salah satu alat pembayaran di aplikasi Gojek.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top Up Kena PPN 11% Dompet Digital, Ini Kata OVO dan DANA

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular