Dituduh Bantu Pangeran Arab, Mantan Pegawai Twitter Masuk Bui
Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang mantan karyawan Twitter Ahmad Abouammo dinyatakan bersalah karena telah menjadi mata-mata untuk pemerintah Arab Saudi
Warga Amerika Serikat tersebut juga dihukum oleh juri konspirasi karena melakukan penipuan kawat, pemalsuan catatan dan pencucian uang. Dia menghadapi hukuman hingga 20 tahun penjara.
Menurut laporan Bloomberg yang dikutip dari TechCrunch, Rabu (10/8/2022) Abouammo bekerja di bidang kemitraan media di Timur Tengah untuk Twitter dari 2014 hingga 2015. Menurut tuntutan jaksa federal Amerika Serikat, dia dan karyawan Twitter lainnya, Ali Alzabarah, didekati oleh pemerintah Saudi.
Mereka menawarkan uang tunai dan barang mewah untuk memantu mengumpulkan informasi pribadi para pengguna Twitter yang "menarik".
Alzabarah, seorang insinyur di perusahaan tersebut, melarikan diri ke Arab Saudi untuk menghindari persidangan.
Mengingat hubungannya dengan pemerintah Saudi, Twitter mengirimkan peringatan kepada beberapa pengguna bahwa akun mereka telah ditargetkan oleh aktor yang disponsori negara tahun 2015.
Dalam persidangan, penuntut berpendapat bahwa seorang anggota terkemuka dari pemerintahan putra mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman meminta bantuan Abouammo untuk menyelidiki musuh-musuhnya.
Dalam kerja sama itu, Abouammo diduga mengumpulkan informasi pribadi termasuk tanggal lahir, alamat email, dan nomor telepon para pengkritik pemerintah Saudi dan mengirimkan data itu ke kontaknya di sana.
Pembelaan Abouammo menyatakan bahwa dia hanya mengakses informasi tersebut sebagai bagian dari tugas kerja rutinnya di Twitter.
Pada tahun 2018, agen pemerintah Saudi membunuh dan memutilasi Jamal Khashoggi, seorang jurnalis Washington Post, warga negara AS yang sering mengkritik rezim tersebut.
Terlepas dari banyaknya bukti bahwa putra mahkota memerintahkan pembunuhan itu untuk membungkam musuh politik, AS mempertahankan hubungan baik dengan pemerintah Saudi.
Menurut Bloomberg, penuntut tidak diizinkan untuk menginstruksikan juri memberikan hukuman kepada Pemerintah Arab Saudi.
Namun mereka dapat menunjukkan perilaku pemerintah Saudi melalui saksi, termasuk seorang wanita yang menggambarkan bagaimana saudara laki-lakinya menghilang pada tahun 2018 setelah mengkritik Arab Saudi di Twitter.
(dem)