Kominfo Soal PSE: Ibarat Lepas Alas Kaki Sebelum Masuk Rumah
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat terdapat tujuh aplikasi yang telah diblokir pemerintah. Kebijakan itu diambil lantaran mereka belum melakukan pendaftaran dan mematuhi aturan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE).
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menyadari bahwa telah terjadi beragam reaksi dari masyarakat atas pemblokiran tersebut. Namun begitu, pemerintah mempunyai alasan tersendiri atas kebijakan itu.
"Saya kasih kembali ilustrasi. Kan kita undang teman-teman kita ke rumah kita. Bapak Ibu kita itu ngomong 'eh tolong sandal sepatu itu dilepas'. Sebagian besar teman-teman kita pasti patuh. Tapi ada juga teman-teman yang culture lain pakai sepatu dari jalan-jalan tetep pakai," ujarnya dalam konferensi pers, Minggu (31/7/2022).
"Kan kita gak mungkin marahin orang tua. Teman-teman saya ini gak bisa masuk. Kan kita bisa juga kasih tahu teman kita 'eh bro lepas dong sepatu sama sandalnya ini rumah gue ada aturannya'. Ini bagian dari kedaulatan pasti ada solusinya. Saya katakan itu," lanjutnya.
Adapun, dari 7 aplikasi tersebut yang terblokir diantaranya, yakni Yahoo Search Engine, PayPal, Epic Games, Steam, game DOTA, game CS, dan Origin (EA). Namun dari ketujuh aplikasi ini, terdapat satu aplikasi yang aksesnya dibuka sementara yakni PayPal.
Kebijakan tersebut diambil lantaran mempertimbangkan berbagai masukan dari berbagai pihak. Mengingat, cukup banyak masyarakat yang rupanya menggunakan aplikasi tersebut.
Untuk PayPal sendiri, pemerintah akan membuka akses sementara dimulai dari Senin 1 Agustus sampai Jumat 5 Agustus 2022. Adapun sampai sekarang belum tercermin iktikad baik dari PayPal untuk mendaftarkan diri sesegera mungkin.
Seperti diketahui, Kominfo mencatat terdapat 5.453 penyelenggara sistem elektronik (PSE) yang sudah mendaftarkan produknya dengan total 9.039 aplikasi. Adapun dari 5.453 PSE tersebut, terdapat 63 PSE yang ditangguhkan pendaftarannya lantaran data yang disampaikan kurang lengkap.
(miq/miq)