Apple Tidak Pernah Bisa Pergi dari China, Ini Sebabnya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
29 July 2022 14:50
The logo of Apple is seen at a store in Zurich, Switzerland January 3, 2019.   REUTERS/Arnd Wiegmann
Foto: Apple (REUTERS/Arnd Wiegmann)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan erat terjalin antara Apple dan China selama hampir dua dekade terakhir. Namun sejak pandemi dua tahun lalu, raksasa teknologi dunia itu cukup kesulitan berada di China.

Lockdown (penguncian) yang terjadi sebagian besar China pada awal tahun ini, menghentikan produksi di beberapa pabrik. Termasuk diantaranya adalah mitra manufaktur Apple Foxconn dan Pegatron.

Bukan hanya itu, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China berdampak pada Apple. Perusahaan yang berbasis di Cupertino itu telah mengumumkan perlambatan penjualan iPhone di tengah situasi tersebut.

Meski kehidupan yang sulit harus dijalani oleh Apple, namun perusahaan diramalkan tak mungkin keluar dari China. CEO LMA Consulting Group, Lisa Anderson mengatakan perusahaan yang ingin pindah dari China tidak akan bisa menggantikan skala negara tersebut.

"Tidak ada keraguan bahwa manufaktur teknologi ingin pindah dari China. Mereka tidak bisa menanggung risiko gangguan pasokan yang berkelanjutan dan mereka ingin mendapatkan kontrol yang lebih baik atas kemampuan mereka melayani pelanggan," jelas Anderson, dikutip dari CNN Internasional, Jumat (29/7/2022).

"Dengan itu, skala China tidak akan mudah untuk ditiru sehingga transisi akan memakan waktu dan membutuhkan investasi".

FILE PHOTO: A man looks at the screen of his mobile phone in front of an Apple logo outside its store in Shanghai, China on July 30, 2017.   REUTERS/Aly Song/File PhotoFoto: Apple (REUTERS/Aly Song)

Sementara itu Apple dilaporkan juga menyiapkan lokasi produksi di luar China. Misalnya saja Vietnam dan India dengan alasan kebijakan ketat China soal Covid-19.

Bos Apple Tim Cook dalam earning call terbarunya, menekankan soal memperluas manufaktur global. "Rantai pasokan kami benar-benar global, jadi produknya dibuat di mana-mana," jelasnya. "Kami terus melihat pengoptimalan, kami belajar sesuatu setiap hari dan membuat perubahan".

Skala China memang tidak terbantahkan. Pangsa pasarnya merupakan yang terbesar setelah Amerika Serikat (AS). CNN menuliskan Apple menyumbang 18% dari pasar smartphone China dan negara itu membuat hampir seperempat penjualan global perusahaan, ungkap analis Canalys, Amber Liu.

China merupakan tempat sebagian besar pasar pertumbuhan, ungkap direktur program manajemen dan teknologi University of Pennsylvania, Gad Allon.

"Apple punya banyak alasan untuk tidak mengguncang perahu," ujarnya.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Tampang MacBook Air M2 yang Baru Dirilis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular