Elon Musk Mundur, Twitter Maju Terus Bahas Akuisisi September

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Rabu, 27/07/2022 16:40 WIB
Foto: REUTERS/DADO RUVIC

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada 13 September mendatang, Twitter akan mengadakan pertemuan pemegang saham. Dalam RUPS tersebut akan memberikan suara pada tawaran pembelian perusahaan dari bos Tesla Elon Musk senilai US$44 miliar.

Rencana itu terjadi saat Musk juga bersiap menghadapi masalah hukum dengan Twitter. Ini terjadi akibat orang terkaya dunia itu meninggalkan tawarannya membeli perusahaan.

Pada pertemuan tersebut, para pemegang saham akan diminta memberikan suara pada proposal untuk menyetujui kompensasi yang dibayarkan Twitter pada eksekutif, dikutip dari Reuters, Rabu (27/7/2022).


Rencana pembelian Twitter itu sempat mengalami tarik ulur hingga akhirnya Musk membatalkan rencananya tersebut. Kesepakatan itu batal karena menurut pengacara yang mewakili Musk perusahaan belum memenuhi kewajiban kontraktualnya.

Musk disebut belum diberikan informasi bisnis yang relevan. Sebelumnya dia mengatakan ingin menilai klaim Twitter bahwa sekitar pengguna aktif harian (mDAU) yang bisa dimonetisasi adalah akun spam.

"Twitter telah gagal atau menolak untuk memberikan informasi. Terkadang Twitter mengabaikan permintaan Musk, terkadang menolaknya karena alasan yang tampaknya tidak dapat dibenarkan, dan terkadang mengklaim untuk mematuhinya sambil memberikan informasi yang tidak lengkap atau tidak dapat digunakan oleh Musk," ujar pengacara Skadden Arps, Mike Ringler.

Foto: Elon Musk (Getty Images for The Met Museum//Dimitrios Kambouris)

Dalam tweet-nya beberapa waktu lalu, Ketua Dewan Direksi Twitter, Bret Taylor menuliskan raksasa media sosial itu tetap berkomitmen melanjutkan kesepakatan. Perusahaan juga tidak segan mengambil langkah hukum dalam rangka menegakkan kesepakatan.

Sementara itu secara terpisah, Twitter mengungkapkan telah memperlambat perekrutan pada kuartal kedua. Dalam upaya memangkas biaya, perusahaan juga disebut menjadi lebih selektif untuk mengisi peran.

Pada bulan Mei, kepala eksekutif Twitter Parag Agrawal mengatakan pada karyawannya jika perusahaan akan menghentikan proses perekrutan dan meninjau tawaran pekerjaan.


(npb)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center