Beda Gejala Omicron dan Batuk Pilek Biasa, Awas Terkecoh

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Kamis, 21/07/2022 07:20 WIB
Foto: Kasus infeksi Covid-19 di Australia kembali melonjak, dengan ratusan ribu orang dilaporkan terinfeksi virus tersebut tiap minggunya. Otoritas kini telah meminta pengusaha untuk mengizinkan para pekerja kembali bekerja dari rumah (WFH) dan menggunakan masker untuk menekan angka penularan. (Getty Images/Lisa Maree Williams)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sampai saat ini, virus Corona memiliki beberapa varian, termasuk yang terbaru yaitu Omicron. Varian ini dilaporkan memiliki gejala seperti flu atau pilek.

Namun berdasarkan gejala, sebenarnya sulit untuk membedakan antara flu biasa dan Covid-19 terutama varian Omicron. "Pilek biasa dan Omicron, dalam pandangan saya, tidak mungkin untuk dibedakan," kata Eskild Petersen dari Aarhus University Hospital di Denmark, dikutip Kamis (22/7/2022).

Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengatakan ada perbedaan Omicron dengan batuk dan pilek biasa.


Dia mengatakan gejala varian Covid-19 itu adalah hidung tersumbat, batuk, nyeri tenggorokan terutama tenggorokan gatal.

"Namun jarang flu itu nyeri tenggorokan dan jarang tenggorokan gatal, flu biasanya adalah pilek dan kadang-kadang disertai batuk," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan sebagian besar gejala klinis bersifat ringan bahkan tidak bergejala. Omicron juga sangat berbeda dengan varian Delta.

Studi HKUMed Hong Kong mengatakan omicron memiliki laju infeksi dan replikasi (berkembang biak) di saluran pernapasan atau bronkus sebanyak 70 kali lebih tinggi dari varian Delta dan varian awal. Erlina mengatakan ini yang membuat gejala Omicron kebanyakan terkait dengan saluran napas.

"Ini lah kenapa gejala-gejala Omicron itu banyaknya berurusan dengan saluran napas. Apa itu, batuk, nyeri tenggorok, gatal di tenggorok, kemudian hidung tersumbat, pilek atau rinore," ujarnya.

Adapun, menurut laporan CDC Amerika Serikat (AS), pasien dengan Covid-19 bisa menular lebih lama dibandingkan penderita flu. Penyakit ini menularkan selama satu hari sebelum menunjukkan gejala.


(dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: "Ledakan" Adopsi AI-Cloud, Infrastruktur Server RI Siap Hadapi?