
Hantu Resesi Makan Korban Lagi, Terbaru Apple iPhone

Jakarta, CNBC Indonesia - Apple dilaporkan memperlambat proses perekrutan karyawan baru. Langkah ini mengikuti beberapa perusahaan besar lainnya seperti Meta dan Tesla yang melakukan hal serupa.
Laporan itu berasal dari Bloomberg yang mengutip beberapa orang yang mengetahui masalah tersebut. Menurut laporan tersebut bukan hanya memperlambat perekrutan, tahun depan Apple juga melakukan hal yang sama pada pengeluarannya.
Rencana tersebut bakal terjadi pada beberapa unit dalam rangka mengatasi potensi penurunan ekonomi, dikutip dari Reuters, Selasa (19/7/2022).
Reuters menuliskan Apple tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait masalah ini.
Sebagai informasi, dalam laporan tahunan terakhirnya Apple melaporkan memilik 154 ribu karyawan penuh waktu.
Bloomberg dalam laporannya menyebutkan perubahan itu tidak akan memengaruhi seluruh tim. Apple juga masih merencanakan jadwal peluncuran produk yang disebut agresif pada 2023, termasuk headset mixed-reality.
"Langkah Apple mencerminkan perlambatan yang lebih luas dalam berinvestasi pada hal-hal baru, perusahaan baru, dan produk baru," kata kepala investasi Bokeh Capital Partners, kim Forrest.
"Ini menandakan bahwa inflasi merupakan masalah untuk perusahaan-perusahaan tersebut".
Kekhawatiran mulai meningkat beberapa waktu terakhir saat kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve dalam rangka menjinakan lonjakan inflasi yang tidak reda dan bisa mengarahkan ekonomi pada resesi. Selain itu juga ada tekanan harga yang membuat khawatir karena pelanggan bisa membatasi pengeluaran untuk barang seperti smartphone.
Dalam laporan Canalys, pengiriman smartphone anjlok 9% pada kuartal II. Namun Apple dengan iPhone menjadi salah satu yang paling banyak terjual di dunia, mencatatkan pangsa pasar 17%.
(npb/roy)
Next Article Kamu Kini Bisa Perbaiki Sendiri Apple iPhone Rusak