Tak Cuma Varian Baru, Ini 'Biang Kerok' Kasus Covid Naik Lagi

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Kamis, 14/07/2022 10:00 WIB
Foto: Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga jenis Pfizer kepada warga saat vaksinasi booster Covid-19 di RSUI, Depok, Jawa Barat, Rabu (12/1/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Rupanya tidak hanya disebabkan varian baru, tapi juga karena faktor lain.

Dokter spesialis dalam dari RSPI Sulianti Saroso, Muhamad Fauzan, mengungkapkan bahwa biang kerok di balik lonjakan tersebut kemungkinan disebabkan oleh kendornya protokol kesehatan di kalangan masyarakat.

"Dari prokes sendiri memang sudah 2,5 tahun ya menghadapi Covid-19 ini, mungkin masyarakat juga sudah mulai lengah untuk menghadapi COVID ini. Jadi, mulai ada terjadi penurunan kedisiplinan dalam menjaga protokol kesehatan," tuturnya dalam agenda Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), dikutip dari Detikcom, Kamis (14/7/2022).


Di sisi lain, Kementerian Kesehatan menemukan bahwa varian virus Covid-19 baru, yakni subvarian BA.4 dan BA.5, menjadi salah satu biang kerok yang membuat kasus infeksi di Indonesia kembali naik.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa penyebab kenaikan kasus Covid-19 baru ini bukan karena Lebaran. Melainkan, setiap kenaikan kasus terjadi karena adanya varian Covid-19 baru tersebut.

Hal tersebut tak hanya terjadi di Indonesia saja, tapi di seluruh dunia yang negaranya sedang mengalami lonjakan kasus.

"Kita liat setiap kali terjadi lonjakan besar tiap negara, itu bukan karena hari raya keagamaan besar, tapi karena ada varian baru," ujarnya saat konferensi pers PPKM.

Ia juga menyebut penyebab kenaikan kasus juga akibat masyarakat yang mulai melonggarkan protokol kesehatan masing-masing dan rendahnya persentase masyarakat yang mendapatkan vaksin booster.


(dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat