Roadmap Hampir Rampung, Rupiah Digital Terbit Tahun Ini?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
12 July 2022 11:48
Festival Keuangan Digital Indonesia, g20 (youtube BI)
Foto: Festival Keuangan Digital Indonesia, g20 (youtube BI)

Bali, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan akan segera menerbitkan panduan atau white paper mengenai peta jalan penerbitan Central Bank Digital Currency (CBDC) alias Rupiah Digital.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P Joewono menjelaskan panduan penerbitan Rupiah Digital ini merupakan langkah bank sentral untuk mengakomodasi pesatnya perkembangan digitalisasi dan penggunaan mata uang digital, seperti crypto currency, bitcoin, blockchain dan sebagainya.

"Sekarang Bank Indonesia (BI) akan menerbitkan white paper (panduan) dilanjutkan dengan consultative paper. Saya kira panduan ini merupakan langkah besar sebelum memasuki tahap pembuktian konsep dan tahap uji coba," jelas Doni dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia 2022 dengan topik 'Future of Money in The Digital Era', Nusa Dua, Bali, (12/7/2022).

Doni bilang, mandat bank sentral pada rupiah digital bertujuan meningkatkan inovasi dan efisiensi. Di samping itu, bank sentral sebagai otoritas moneter juga harus mengantisipasi berbagai risiko yang akan dihadapi, seperti stabilitas ekonomi, moneter, dan sistem keuangan.

Oleh karena itu, dibutuhkan kerangka dan regulasi untuk mengatasinya. Seperti bank sentral di negara-negara lain yang telah menjajaki desain dan penerbitan mata uang digital.

"Kita perlu memahami sepenuhnya dampak dari penerbitan CBDC untuk menghasilkan desain yang paling sesuai, serta tanggapan pelaku kebijakan. Karen CBDC masih bersifat universal," jelas Doni.

Penerbitan CBDC, kata Doni akan dilakukan berdasarkan enam tujuan yakni menyediakan alat pembayaran digital yang risk-free menggunakan central bank money, memitigasi risiko non-sovereign digital currency, memperluas efisiensi dan tahapan sistem pembayaran, termasuk cross border.

Serta, memperluas dan mempercepat inklusi keuangan, menyediakan instrumen kebijakan moneter baru, memfasilitasi distribusi fiscal subsidy.

Festival Keuangan Digital Indonesia, g20 (youtube BI)Foto: Festival Keuangan Digital Indonesia, g20 (youtube BI)
Festival Keuangan Digital Indonesia, g20 (youtube BI)

Selain itu, penerbitan CBDC juga membutuhkan tiga pre-requisite yang perlu dipastikan untuk dimiliki suatu negara.

Pertama, desain CBDC yang tidak mengganggu stabilitas moneter dan sistem keuangan. Kedua, desain CBDC yang 3i (Integrated, interconnected, and Interoperable) dengan infrastruktur FMI-Sistem Pembayaran. Terakhir, pentingnya teknologi yang digunakan pada tahap eksperimen untuk memahami bagaimana CBDC dapat diimplementasikan (DLT-Blockchain dan non-DLT).


(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Pilih Rupiah Digital Ketimbang Legalkan Kripto, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular