Wah! Penumpang Pesawat & Kapal Bakal Nikmati Internet Cepat

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
04 July 2022 18:20
A Falcon 9 SpaceX rocket with a payload of approximately 60 satellites for SpaceX's Starlink broadband network lifts off from Space Launch Complex 40 at the Cape Canaveral Air Force Station in Cape Canaveral, Fla., Wednesday, Jan. 29, 2020. (AP Photo/John Raoux)
Foto: Roket Falcon 9 SpaceX dengan muatan sekitar 60 satelit untuk jaringan broadband Starlink SpaceX lepas landas dari Space Launch Complex 40 di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Cape Canaveral, Florida, Rabu, (29/1/2020). (AP / John Raoux)

Jakarta, CNBC Indonesia - Layanan internet satelit SpaceX milik Elon Musk, Starlink, kini dapat digunakan dalam kendaraan yang bergerak setelah menerima persetujuan dari Otoritas komunikasi AS (FCC).

Ini menjadi kabar baik bagi ribuan orang yang menginginkan konektivitas saat sedang berada di jalan. Persetujuan dari FCC diberikan untuk SpaceX dan perusahaan satelit Kanada Kepler Communications.

"Kami setuju dengan SpaceX dan Kepler bahwa kepentingan publik akan diuntungkan dengan memberikan persyaratan aplikasi mereka," tulis FCC dalam otorisasi kepada Starlink yang diterbitkan, dikutip dari Mashable, Senin (4/7/2022).

"Mengizinkan terminal kelas baru untuk sistem satelit SpaceX akan memperluas jangkauan kemampuan broadband untuk memenuhi permintaan pengguna yang terus meningkat, yang kini memerlukan konektivitas saat dalam perjalanan," lanjut pernyataan tersebut.

Dengan begitu, nantinya SpaceX bisa memperluas penawaran internet cepat dari Starlink ke maskapai komersial, kapal pengiriman, hingga truk.

Internet dari Starlink dapat digunakan dengan terminal Earth Stations in Motion (ESIM), yaitu kit internet perusahaan yang terpasang pada mobil, kapal, truk, dan lainnya.

Roket SpaceX Falcon 9 membawa 58 satelit untuk jaringan internet broadband Starlink SpaceX dan tiga satelit pencitraan bumi SkySat diluncurkan dari pad 40 di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral pada 18 Agustus 2020 di Tanjung Canaveral, Florida. (Photo by Paul Hennessy/NurPhoto via Getty Images)Foto: Roket SpaceX Falcon 9 membawa 58 satelit untuk jaringan internet broadband Starlink SpaceX dan tiga satelit pencitraan bumi SkySat diluncurkan dari pad 40 di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral pada 18 Agustus 2020 di Tanjung Canaveral, Florida. (Photo by Paul Hennessy/NurPhoto via Getty Images)

Fitur Portabilitas Starlink memungkinkan pengguna untuk sementara memindahkan Starlink mereka ke lokasi baru untuk menerima layanan di mana saja di dalam benua yang sama dengan cakupan Starlink. Konsumen dapat melihat area cakupan aktif ini melalui Peta Ketersediaan Starlink.

Starlink hanya dapat digunakan di benua yang sama dengan alamat layanan yang digunakan untuk mendaftar. Jadi konsumen harus memindahkan alamat terdaftar Anda jika ingin membawanya ke kapal atau ke benua lain.

Halaman FAQ Starlink mengatakan layanan ini disediakan berdasarkan upaya terbaik. Namun perusahaan milik Elon Musk itu memperingatkan pengguna yang bergerak bisa saja mendapatkan tingkat layanan yang lebih rendah daripada mereka yang menggunakannya dengan diam di satu lokasi.

"Saat Anda membawa Starlink ke lokasi baru, prioritas ini dapat mengakibatkan penurunan layanan, terutama pada saat penggunaan puncak atau kemacetan jaringan." kata Starlink.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Internetan di Udara, SpaceX Pasang Wifi Gratis di Pesawat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular