RUNS Catat Kenaikan Pengguna iKAS Hingga 25 Kali Lipat

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS) atau RUN System mendorong percepatan digitalisasi UMKM. Dalam hal ini RUN System membantu digitalisasi proses bisnis, serta meningkatkan kapasitas dan kapabilitas usaha melalui aplikasi iKAS.
Direktur Utama RUN System, Sony Rachmadi Purnomo mengatakan, digitalisasi menjadi salah satu upaya agar UMKM dapat bertahan, terutama di masa pandemi. Adapun menurut dia iKAS mencatat kenaikan pengguna 25 kali lipat dari 278 pengguna per 2021 menjadi lebih dari 7 ribu pengguna pada 2022.
"Sementara, jumlah usaha mikro di Indonesia yang mencapai 63,5 juta (data Kementerian Koperasi dan UKM) memberikan bukti bahwa potensi bisnis iKAS sangat terbuka lebar," ungkap dia dikutip dari siaran pers, Jumat (1/7/2022).
Diketahui, iKAS adalah aplikasi produktivitas untuk UMKM. iKAS dapat membenahi tata kelola usaha melalui fitur yang mendukung aktivitas penjualan seperti Point of Sales (PoS), aktivitas pencatatan biaya, dan persediaan dalam rangka meningkatkan akuntabilitas usaha mikro.
"Selain kedua layanan tersebut, RUN System juga memperluas layanan di bidang logistik melalui POSAja! Agen dengan menggandeng POSFIN yang merupakan anak usaha PT Pos Indonesia. Ke depannya, layanan yang disediakan RUN System akan terus berkembang melalui kolaborasi dengan berbagai penyedia layanan," jelas Sony.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, iKAS tidak hanya digunakan oleh UMKM, melainkan juga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Usaha di desa, serta perseorangan/individu. Pada 2021, pengguna iKAS terbatas di wilayah Banten, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Namun, pada 2022 iKAS telah memperluas jangkauan wilayah hingga ke Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan akan terus melebarkan sayap hingga ke seluruh Indonesia dan luar negeri," tegas Sony Rachmadi.
Dia menekankan iKAS tentunya dapat mendorong digitalisasi proses bisnis serta mendorong pemberdayaan, pembinaan, dan pengembangan potensi bisnis UMKM dan BUMDes. Terlebih, dari data Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa PDTT, mayoritas penduduk Indonesia memiliki alamat tinggal desa, yakni mencapai 70.51% dari total penduduk.
"Dengan demikian, penetrasi ke usaha mikro dan desa dapat membantu menstimulasi pertumbuhan ekonomi nasional serta memiliki kontribusi terhadap sustainable development goals (SDGs) Nasional," pungkasnya.
(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gaet Perhutani, RUN System Percepat Digitalisasi BUMN