
Valuasi Rp 44 T, Unicorn Pemasok Warung Ini PHK 180 Karyawan

Jakarta, CNBC Indonesia - Lagi-lagi badai PHK menimpa startup global. Kini giliran startup e-commerce B2B, Udaan, yang terpaksa melakukan PHK dalam upaya untuk menghemat biaya dan memperpanjang runaway. Startup dengan status unicorn ini memberhentikan hampir 180 karyawan dalam beberapa minggu terakhir.
"Udaan telah memberhentikan 160-180 karyawan dari penjualan, pemasaran, dan operasi," kata salah satu sumber yang tidak mau disebutkan namanya, dikutip dari Entrackr, Selasa (28/6/2022) "Jumlah pastinya bisa melampaui 300," imbuhnya.
Startup yang berbasis di Bengaluru, India, mengkonfirmasi PHK tersebut tanpa mengungkapkan angka pastinya.
"...Seiring dengan perkembangan pasar, kami terus mengubah model bisnis kami yang sudah terbukti menjadi lebih kuat, lebih efisien, berpusat pada pelanggan, dan gesit," kata juru bicara Udaan. "Dalam arah ini, kami telah mengambil berbagai langkah untuk meningkatkan efisiensi, memperbaiki struktur biaya kami dan tumbuh lebih cepat dalam perjalanan untuk mencapai unit ekonomi yang kuat."
Juru bicara Udaan melanjutkan, "Namun, meningkatnya efisiensi juga mengakibatkan redudansi tertentu dalam sistem, dengan beberapa peran tidak lagi diperlukan lagi," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan."
Menurut sumber, Udaan telah memutuskan untuk melakukan PHK setelah mempertimbangkan kondisi pasar eksternal dan kondisi pendanaan yang sulit.
Udaan membantah rencana restrukturisasi besar dan mengatakan "Sebagai bagian dari rencana jangka panjang organisasi, kami terus merekrut talenta untuk peran baru yang telah diciptakan untuk mengembangkan bisnis lebih cepat."
Udaan adalah salah satu perusahaan yang memiliki pendanaan terbesar di antara perusahaan rintisan India lainnya dalam beberapa tahun terakhir. Model bisnis mereka adalah sebagai pemasok barang dagangan dan penyedia modal kerja untuk pemilik warung dan toko kelontong di India. Di Indonesia, model serupa diadopsi oleh startup seperti Warung Pintar dan Ula serta perusahaan teknologi besar seperti Mitra Bukalapak dan Mitra Tokopedia.
Menurut Fintrackr, mereka telah mengumpulkan sekitar US$ 1,3 miliar dalam pendanaan dan telah mencapai valuasi US$ 3 miliar (Rp 44,5 triliun) pada Januari 2021. Perusahaan baru-baru ini dikabarkan telah mengumpulkan US$ 250 juta melalui catatan konversi dan utang yang juga melihat partisipasi Microsoft.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Unicorn Pemasok Warung PHK Ratusan Karyawan, Valuasi Rp44 T