Dahsyat! Penjualan E-commerce AS Diprediksi US$1.050 Triliun!
Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan e-commerce di Amerika Serikat (AS) diprediksikan akan mencapai US$1.050 triliun pada akhir tahun ini dengan asumsi pertumbuhan 9,4% di tahun sebelumnya.
Melansir riset yang diadakan oleh eMarketer, bahwa kebiasaan konsumen selama dua tahun terakhir untuk berbelanja online, akan memberikan pangsa pasar yang lebih besar terhadap penjualan ritel tahun ini.
Total penjualan ritel tahun ini diperkirakan akan mencapai US$6.988 triliun, di mana sekitar US$1.050 triliun berasal dari penjualan melalui e-commerce.
Meskipun, inflasi melonjak tapi konsumen masih memiliki daya untuk mengikuti kenaikan biaya barang-barang primer seperti pangan dan produk rumah tangga.
Namun, ada beberapa kategori produk yang mengalami perlambatan pertumbuhan seperti pakaian, mainan, dan produk hobi, serta perabotan rumah tangga.
Dalam risetnya, eMarketer memperkirakan sebanyak 238,1 juta orang di AS berusia 14 tahun ke atas akan mencari produk di internet dan sebanyak 65,2% akan membeli produk secara online. Pada 2026, populasi konsumen yang membeli barang secara online akan meningkat menjadi 69,2%.
E-commerce apa saja yang menjadi favorit para konsumen?
Situs e-commerce ternama Amazon berhasil menempati urutan pertama dengan total penjualan senilai US$397,43 miliar dan berkontribusi sebanyak 37,8% dari total penjualan ritel online tahun 2021.
Disusul oleh Walmart yang menjual sebanyak 6,3% dari total penjualan ritel online. Sementara, Apple dan Ebay menempati urutan ketiga dan keempat, yang berkontribusi masing-masing sebesar 3,9% dan 3,5%.
Menariknya, Carvana yang merupakan perusahaan penjual mobil bekas berbasis daring masuk dalam 10 jajaran e-commerce terbesar pada tahun 2021. Carvana diprediksikan akan meningkatkan penjualan sebesar 27% mencapai US$16,28 miliar tahun ini.
Hari-hari Penting Untuk Penjualan
Pada tahun 2021, ketika memasuki ajaran baru sekolah, penjualan ritel pada kategori tersebut mengalami peningkatan sebanyak 14,3% ke US$67 miliar.
Namun, pada tahun ini, eMarketer memprediksikan pertumbuhan ritel pada kategori tersebut hanya akan naik 0,7% ke US$67,46 miliar karena permintaan untuk komputer dan elektronik lebih banyak.
Penjualan ritel saat ajaran baru masuk sekolah tahun ini hanya akan didominasi oleh penjualan pakaian dan alat tulis untuk anak sekolah.
Sementara itu, pada momentum hari libur nasional lainnya, penjualan ritel diproyeksi naik hingga 3,3% ke US$ 1.262 triliun dan sekitar US$ 235,86 miliar berasal dari penjualan online.
Belanja konsumen turut dipengaruhi oleh momentum dan hari libur nasional. Sehingga, para penjual dapat menggunakan momentum tersebut untuk meningkatkan penjualan mereka.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/roy)