Di China, Influencer Bicara Tips Finansial Harus Ada Lisensi

Jakarta, CNBC Indonesia - China mengatur influencer yang memberikan informasi untuk topik tertentu di platform digital. Beberapa di antaranya kewajiban memiliki lisensi terkait kesehatan dan finansial.
Rangkaian ketentuan baru itu diumumkan oleh Administrasi Radio dan Televisi Nasional China. Lisensi bukan hanya untuk bidang kesehatan seperti obat-obatan, tetapi juga harus dimiliki mereka yang mendistribusikan konten profesional seperti keuangan, hukum, dan pendidikan.
Operator platform juga harus bertanggung jawab meninjau sertifikasi lembaga penyiaran. Berikutnya memasukkan informasi terkait ke dalam catatan resmi, dikutip dari Tech Crunch, Jumat (24/6/2022).
Pembawa acara dengan AI dan konten dengan subjek serupa juga harus memenuhi persyaratan seperti yang dilakukan oleh penyiar manusia.
Siaran langsung secara online memang telah berkembang dengan pesat di China selama beberapa tahun terakhir. Tontonan ini menjadi cara mayoritas masyarakat negara itu untuk mengonsumsi informasi dan berbelanja.
Misalnya saja lebih dari 700 juta orang di China menjadi pengguna streaming langsung pada Desember 2021. Jumlah itu merupakan 68% dari populasi internet yang ada di negara itu.
Douyin, aplikasi Tiktok versi China dan Kuaishou yang didukung Tencent merupakan dua platform live streaming teratas dari China. Huya dan Douyu juga pemain besar lain dalam konten game.
Selain soal lisensi, pemerintah China juga ingin mengontrol konten digital lewat tayangan komentar. Yakni dalam sebuah aturan yang diusulkan, komentar pengguna harus diperiksa dulu melalui mekanisme baru sebelum ditayangkan.
[Gambas:Video CNBC]