4 Modus Soceng Ini Biasa Penipu Gunakan untuk Rampas Rekening

Sandi Ferry, CNBC Indonesia
Minggu, 19/06/2022 16:45 WIB
Ilustrasi modus kejahatan mengatasnamakan bank. Foto: Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Social Engineering atau soceng merupakan salah satu bentuk kejahatan yang tujuannya merampas uang di rekening seseorang melalui berbagai modus tertentu. Bahkan, akhir-akhir ini soceng kian marak terjadi di masyarakat.

Soceng biasanya menggunakan trik untuk manipulasi korban hingga mereka menyerahkan informasi penting. Tujuannya jelas untuk mendapatkan informasi pribadi, akses, atau barang-barang berharga. Selain mencuri uang di rekening, soceng kerap digunakan untuk menyadap informasi perusahaan hingga mengeksploitasi keamanan negara.

Di Indonesia, bank besar seperti BRI dan BCA pun menjadi imbas korban atas kelakuan pelaku yang berpura-pura menjadi pegawai bank tersebut. Pelaku biasanya menghubungi calon korban lewat pesan, email, panggilan seluler hingga mengirimi permintaan pertemanan di media sosial.


Untuk itu, masyarakat diimbau untuk waspada dan mengetahui ciri-ciri kejahatan soceng ini agar tidak terus berlanjut. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun terus mengedukasi masyarakat dengan membagikan informasi mengenai 4 modus soceng yang sering terjadi. Berikut adalah modusnya:

1. Info Perubahan Tarif Transfer Bank

Penipu berpura-pura sebagai pegawai bank dan menyampaikan informasi perubahan tarif transfer bank kepada korban. Penipu meminta korban mengisi link formulir yang meminta data pribadi seperti PIN, OTP, dan password.

2. Tawaran Menjadi Nasabah Prioritas

Penipu menawarkan upgrade menjadi nasabah prioritas dengan segudang rayuan promosi. Penipu akan meminta korban memberikan data pribadi seperti Nomor Kartu ATM, PIN, OTP, Nomor CVV/CVC, dan password.

3. Akun Layanan Konsumen Palsu

Akun layanan konsumen palsu berbentuk akun media sosial palsu yang mengatasnamakan bank. Akun ini biasanya muncul ketika ada nasabah yang menyampaikan keluhan terkait layanan perbankan. Pelaku akan menawarkan bantuan untuk menyelesaikan keluhannya dengan mengarahkan ke website palsu pelaku atau meminta nasabah memberikan data pribadinya.

4. Tawaran Menjadi Agen Laku Pandai

Penipu menawarkan jasa menjadi agen laku pandai bank tanpa persyaratan rumit. Penipu akan meminta korban mentransfer sejumlah uang untuk mendapatkan mesin EDC

Itulah 4 modus soceng yang sedang marak. Soceng dapat dicegah dengan memasang kata sandi yang kuat dan otentikasi dua faktor. Yang paling penting adalah tidak memberikan informasi apa pun, atas alasan apapun kepada orang lain.

Perlu diingat, petugas Bank tidak akan meminta atau menanyakan Password, PIN, MPIN, OTP, atau data pribadi nasabah. Selain itu, selalu cek keaslian telepon, akun media sosial, email, dan website Bank.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Dompet Digital Lawan Penipuan Yang Kuras Duit Nasabah