Meski Kasus Naik, Kemenkes: Situasi Pandemi Terkendali

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
10 June 2022 16:55
Warga melakukan tes antigen/pcr di Altomed, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (9/8/2021). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim pemerintah terus meningkatkan testing dan tracing atau pemeriksaan dan pelacakan kasus Covid-19.  Pemerintah bersama TNI, Polri dan lembaga lainnya akan terus berkoordinasi, memantau serta mengejar target tracing sebagai bentuk mitigasi terhadap penyebaran kasus Covid-19 di area Jawa dan Bali. Diketahui 9 Agustus 2021 merupakan hari terakhir PPKM level 4 setelah sebelumnya diperpanjang sejak 3 Agustus pekan lalu. Per 8 Agustus 2021, Kementerian Kesehatan melaporkan total jumlah pasien positif corona adalah 3.666.031 orang. Bertambah 26.415 orang dari hari sebelumnya, penambahan kasus positif terendah sejak 2 Agustus 2021. Sepanjang 3-8 Agustus 2021, jangka waktu perpanjangan PPKM Level 4, rata-rata pasien positif bertambah 33.872 orang per hari. Turun dibandingkan rata-rata enam hari sebelumnya yaitu 37.144 orang setiap harinya. Pantauan CNBC Indonesia di hari terakhir jalanan ibukota di kawasan Jalan Gatot Subroto sudah ramai. Pengendara roda dua maupun roda empat memadati kawasan tersebut. Mobilitas warga dalam lingkup pemukiman juga berjalan normal penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 ini. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Pemeriksaan Covid-19 (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Laporan kasus Covid-19 di Indonesia meningkat. Kementerian Kesehatan melaporkan, ada kenaikan kasus baik harian maupun kasus mingguan.

"Pada hari ini sejumlah 556 setelah hari ke 38 (pasca cuti bersama Lebaran 2022)," ujar Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, saat konferensi pers Update Perkembangan Covid-19 di Indonesia, Jumat (10/6/2022).

Namun demikian, ia mengatakan, situasi pandemi di Tanah Air cukup terkendali.

Sebab dilihat dari positivity rate, kata Syahril, masih relatif rendah yakni diangka 1.15 persen. Sementara menurut standar WHO positivity rate itu 5 persen.

"Artinya apa, kita masih ada dalam keadaan pandemi terkontrol kalau dilihat dari positivity rate ini," tuturnya.

Ia juga menyampaikan agar masyarakat tidak panik akibat ditemukannya empat kasus varian baru Omicron, BA.4 dan BA.5.

"Ingin kami sampaikan agar kita tidak panik, kemudian kita bisa membuat pemahaman bersama agar masyarakat tenang." pungkasnya.

 


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Omicron BA4 dan BA5 Masuk RI: Kemenkes: Tak Perlu Panik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular