Rusia Kirim Pesan Keras ke AS & NATO, Perang Kian Panas?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Jumat, 10/06/2022 14:00 WIB
Foto ilustrasi hacker (CNBC)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia mengancam akan melakukan balasan pada serangan peretasan yang dialamatkan pada negara tersebut. Pemerintah setempat memperingatkan pada Barat, serangan pada infrastrukturnya berisiko pada konfrontasi militer langsung.

"Yakinlah Rusia tidak akan membiarkan tindakan agresif tidak terjawab," kata pihak Kementerian Luar Negeri Rusia, dikutip dari Reuters, Jumat (10/6/2022).

"Semua langkah kami akan diukur ditargetkan, sesuai dengan undang-undang dan hukum internasional".


Kementerian Luar Negeri Rusia juga menyatakan infrastruktur penting dan lembaga-lembaga di Rusia dilanda serangan siber. Bahkan menuding tokoh-tokoh di Amerika Serikat (AS) dan Ukraina sebagai dalang kejadian tersebut.

Serangan siber itu terjadi sejak Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari. Beberapa kasus menampilkan informasi bertentangan dengan pernyataan resmi Moskow terkait perang tersebut.

Foto ilustrasi hacker yang sedang menyerang infrastruktur Rusia (CNBC Indonesia/Arie Pratama)

Serangan terbaru dilaporkan terjadi pada web kementerian perumahan Rusia. Kejadian tersebut terjadi pada akhir pekan lalu, di mana pencarian pada internet dituliskan 'Kemuliaan untuk Ukraina' dalam bahasa Ukraina.

Kepala Informasi Internasional kementerian tersebut menambahkan Washington 'dengan sengaja menurunkan ambang batas untuk pertempuran IT'.

Sebelumnya pada bulan Mei, presiden Vladimir Putin membicarakan terkait serangan siber di negaranya. Menurutnya jumlah serangan siber di sana oleh struktur negara sing meningkat beberapa kali lipat.

Putin juga meminta negara yang dipimpinnya itu untuk meningkatkan keamanan dari segi teknologi informasinya.

"Militerisasi ruang informasi oleh Barat dan upaya mengubah menjadi arena konfrontasi antarnegara telah meningkatkan ancaman bentrokan militer langsung dengan konsekuensi yang tidak terduga," ujarnya.


(npb/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Risiko Serangan Siber Berbasis AI Kian Ngeri, RI Siap Hadapi?