"BI Fast" Ala India Bakal Terintegrasi Jaringan Kartu Kredit

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Rabu, 08/06/2022 19:07 WIB
Foto: Infografis/Pakai Kartu Debit atau Kartu Kredit, Kamu Tim Mana?/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral India mengusulkan integrasi antara UPI (Unified Payments Interface) dan kartu kredit sebagai upaya pembayaran yang tumbuh cepat di pasar Asia Selatan.

"UPI memfasilitasi transaksi dengan menghubungkan tabungan atau giro melalui kartu debit pengguna," kata Shaktikanta Das, Gubernur Reserve Bank of India, dikutip dari Techcrunch, Rabu (8/6/2022).

Sekarang, ujarnya, diusulkan untuk memungkinkan penautan kartu kredit pada platform UPI dengan kartu kredit RuPay. Sekedar informasi, Rupay adalah jaringan kartu lokal India, yang dipromosikan oleh National Payments Corporation of India, badan khusus RBI yang juga mengawasi pembayaran UPI.


UPI, protokol pembayaran berusia lima tahun yang dibangun oleh koalisi bank ritel, adalah cara paling populer orang India bertransaksi secara online.

Pada bulan Mei, jaringan UPI memproses lebih dari 5,9 miliar transaksi, naik dari 21 juta pada periode yang sama lima tahun lalu.

Izin agar UPI bisa diakses oleh  kartu kredit akan memberikan kenyamanan tambahan kepada pengguna dan meningkatkan cakupan pembayaran digital.

Namun, UPI saat ini tidak memiliki model monetisasi, sesuatu yang dikhawatirkan oleh banyak eksekutif fintech dan meminta RBI untuk mengevaluasi kembali.

Kurangnya informasi ini juga penting karena instrumen kartu kredit beroperasi dengan mengandalkan penerimaan dari pedagang yang dinamakan merchand discount rate, yang kemudian mereka bagi dengan bank dan penyedia layanan pembayaran.


(dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat