Duh TV Masih Jadul, Kebagian Set Top Box Kabel HDMI
Jakarta, CNBC Indonesia - Proses proyek Analog Switch Off masih berlangsung, termasuk pembagian perangkat set-top-box (STB) untuk keluarga miskin oleh perusahaan penyelenggara multipleksing.
Menteri Kominfo, Johnny Plate menyebutkan data yang digunakan saat ini menggunakan data dari Kementerian Sosial. Namun juga melakukan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah untuk jumlah pastinya.
"Saat ini kami menggunakan acuan data keluarga miskin dari Kementerian Sosial. Walaupun data itu DTKS tapi tidak serta merta, sehingga kami melakukan cacah televisi analog. Bekerja melakukan koordinasi Kemendagri dan Pemda, persisnya berapa. Kami melakukan koordinasi by name by address tv-nya ada di mana saja," jelasnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI, Rabu (8/6/2022).
Dia menjelaskan STB yang diberikan harus memenuhi standar, termasuk juga jumlah yang diberikan dari setiap penyelenggara.
Misalnya saja SCTV dan Indosiar sekitar 1,2 juta STB, RCTI dan Global TV 1,1 juta, Metro TV sekitar 700 ribu, Trans TV sekitar 600 ribu, Rajawali TV 500 ribu, TV One dan ANTV 150 ribu serta Nusantara TV berkomitmen memberikan 3.000 STB.
Saat Raker, beberapa anggota Komisi I menyatakan ada masyarakat yang mendapatkan STB dengan HDMI padahal perangkat TV milik mereka tidak memiliki porta serupa. Ditanyakan mengenai hal tersebut, Johnny mengatakan, jika tidak sesuai, perusahaan harus melakukan pengadaan yang baru.
"Perusahaan tahu daerah, spek, kepada siapa saja. Apabila tidak sesuai penyelenggara harus menggantinya pengadaan baru," ungkap Johnny.
Soal apakah bisa menuntaskan ASO hingga 2 November 2022, Johnny mengatakan hal itu sesuai dengan UU Cipta Kerja. "Amanat UU Cipta Kerja 2 November, kecuali UU diubah," kata Johnny.
Dia juga menjelaskan dua hal penting untuk ASO. Yakni infrastruktur yang dia jamin bisa selesai sebelum 2 November mendatang dan pengadaan STB.
"Hal penting ASO yang pertama infrastruktur multipleksing, karena dibangun Kominfo kami beri jaminan. Sebelum 2 November mux selesai. Sudah memeriksa pengadaan sedang berlangsung dapat dikatakan selesai," jelasnya.
"Faktor dominan yang kedua adalah STB, pengadaan distribusi serta instalasi STB dilakukan utama dan terutama oleh penyelenggara mux, perusahan TV ditunjuk evaluasi dan seleksi. Mereka memberikan komitmen, pengadaan, distribusi,dan instalasi STB".
(npb)