Ramai-ramai Startup PHK & Tutup, Inikah Penyebabnya?

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
03 June 2022 08:25
Gambar Cover, Ancaman PHK Karyawan di Startup

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah startup sedang dilanda gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan, bahkan tak sedikit yang akhirnya harus gulung tikar.

Tak hanya di dalam negeri, badai PHK juga menghantam banyak perusahaan teknologi di Silicon Valley. Bukan cuma startup yang baru dirintis, melainkan juga perusahaan yang sudah berhasil mencapai status unicorn.

Badai PHK Mulai Hinggapi Startup, Apa Sebabnya? (CNBC Indonesia TV)Foto: Badai PHK Mulai Hinggapi Startup, Apa Sebabnya? (CNBC Indonesia TV)
Badai PHK Mulai Hinggapi Startup, Apa Sebabnya? (CNBC Indonesia TV)

Bendahara Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan fenomena ini merupakan hal biasa.

Bisnis modelnya belum tepat atau target market-nya masih salahEdward Ismawan Chamdani

Dia yang juga menjabat Managing Partner Ideosource Venture Capital mengatakan PHK merupakan bagian dari keputusan bisnis yang belum tepat. Edward juga menyatakan tak kaget dengan startup memiliki strategi efisiensi melalui pemangkasan jumlah karyawan.

"Saya enggak bilang salah, tapi keputusan bisnis dalam arti apakah bisnis modelnya belum tepat atau target market-nya masih salah, atau ada value change yang mereka fokusnya terlalu lebar," ujar Edward kepada CNBC Indonesia.

Iklim industri startup

Perusahaan Modal Ventura, Sequoia Capital, meminta para startup untuk berhemat demi kelangsungan hidup. Ini terjadi di tengah merosotnya pasar saham dan ekonomi yang suram. Permintaan itu disampaikan dalam presentasi setebal 52 halaman yang dilaporkan CNBC Internasional.

"Kami percaya ini adalah Momen Crucible. Pertama dan terpenting kita harus mengenali lingkungan yang berubah dan mengubah pola pikir untuk merespons dengan niat daripada penyesalan," isi presentasi tersebut.

Momen Crucible adalah masa-masa sulit yang bisa membawa perubahan. Pada masa ini startup diharapkan untuk merefleksikan diri dan membuat keputusan besar demi keberlanjutan perusahaan.

Sequoia menyatakan inflasi berkelanjutan dan konflik geopolitik membuat kemampuan solusi kebijakan menjadi terbatas seperti memangkas suku bunga atau pelonggaran kuantitatif.

Mereka mengingatkan bahwa kondisi saat ini berbeda dengan kondisi selama pandemi. Pada periode pandemi, anjloknya perekonomian diikuti oleh pertumbuhan pesat seiring dengan meredanya wabah Covid-19.

"Kali ini banyak dari komponen itu habis. Kami tidak percaya bahwa ini akan jadi koreksi tajam lainnya diikuti pemulihan berbentuk [kurva] V yang sama cepatnya seperti yang dilihat di awal pandemi," kata Sequoia, dikutip CNBC Internasional.

Beberapa bulan ke depan, startup juga disebut bakal susah mencari investor baru. Menurut Y Combinator (YC), salah satu investor terkemuka Silicon Valley, kinerja saham perusahaan teknologi yang buruk di bursa berdampak signifikan terhadap aktivitas investasi venture capital (VC).

VC akan lebih sulit mengumpulkan uang, sedangkan pihak yang menitipkan modal di VC atau limited partner (LP) akan mengharapkan uang mereka diinvestasikan dengan lebih disiplin.

Jangan anggap apa yang selama ini Anda alami sebagai kondisi penggalangan dana yang normalY Combinator

Dalam situasi seperti ini, VC juga memilih mencadangkan lebih banyak modal untuk mendukung startup berkinerja terbaik yang sahamnya sudah mereka miliki.

Hal ini menyebabkan lebih sedikit persaingan antar-investor untuk ikut serta dalam putaran pendanaan modal startup. Dampaknya, valuasi yang ditawarkan ke founder lebih rendah, nilai pendanaan yang lebih kecil, dan kesepakatan pendanaan pun jumlahnya makin sedikit.

Perlambatan ekonomi ini terutama akan berdampak ke startup dengan skala internasional, bermodal aset fisik besar, margin keuntungan rendah, serta perusahaan lainnya yang butuh modal banyak dan waktu lebih panjang untuk mulai mencetak pendapatan.

"Bagi Anda yang telah memulai perusahaan Anda dalam 5 tahun terakhir, jangan anggap apa yang selama ini Anda alami sebagai kondisi penggalangan dana yang normal," kata YC dalam surat mereka kepada para founder startup.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bisnis Teknologi Kacau Balau, 153.000 Orang Kena PHK 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular