Bisnis Mirip Uber, Startup Ini PHK 400 Pegawai Usai Go Public

Jakarta, CNBC Indonesia - SWVL, startup mobilitas asal Mesir, berencana untuk memberhentikan 32 persen dari karyawan.
Menurut profil LinkedIn perusahaan, mereka memiliki lebih dari 1.330 karyawan. Melepaskan lebih dari 30 persen tenaga kerjanya berarti sekitar 400 orang yang akan kehilangan pekerjaan di startup yang berbasis di Dubai tersebut.
Seperti diketahui, perusahaan teknologi, swasta dan publik, telah menghadapi kesulitan dalam beberapa bulan terakhir. Ini menjadi efek dari perlambatan pertumbuhan ekonomi yang memengaruhi keuangan mereka, sehingga membuat mereka harus memangkas biaya, salah satunya dengan PHK karyawan.
Perampingan startup ini menambah daftar panjang PHK secara global dalam beberapa bulan terakhir di perusahaan teknologi. Lebih dari 15.000 karyawan di AS telah kehilangan pekerjaan, demikian menurut laporan.
Perusahaan seperti Klarna, Getir, Gorillas dan Bolt juga telah memberhentikan sebagian dari tenaga kerja mereka sementara perusahaan seperti Snap, Twitter dan Instacart telah memperlambat perekrutan karyawan.
Pada Maret, SWVL go public melalui merger SPAC, dengan harga US$ 10 per saham dan menargetkan penilaian US$ 1,5 miliar. Namun, menurut Tech Crunch, harga saham SWVL kini bergerak antara US$ 4 dan US$ 8 dengan kapitallisasi pasar berkisar antara US$500-600 juta.
PHK datang hanya sebulan setelah SWVL mengakuisisi grup angkutan massal yang berbasis di Inggris Zeelo seharga US$ 100 juta menurut sumber. Ini adalah salah satu dari lima akuisisi yang dilakukan SWVL dalam satu tahun terakhir, lainnya termasuk door2door Jerman, Voltlines Turki, Shotl Spanyol dan Viapool Argentina.
SWVL mengatakan bahwa meskipun akuisisi ini telah berkontribusi pada pertumbuhannya secara keseluruhan, SWVL perlu melakukan pengurangan peran yang diotomatisasi dengan investasi dalam tim fungsi teknik dan produk serta dukungannya.
"PHK yang direncanakan akan berdampak pada tim yang bertanggung jawab atas fungsi yang telah diotomatisasi setelah investasi dalam fungsi rekayasa, produk, dan dukungan," kata SWVL dalam sebuah pernyataan.
SWVL mengatakan pihaknya berencana untuk mencapai profitabilitas tahun depan. Memberhentikan ratusan karyawan adalah salah satu cara untuk mencapainya.
Cara lainnya termasuk mengembangkan teknologi yang dimiliki dan mengembangkan tiga modelnya, yang menghasilkan US$ 5 juta per bulan.
SWVL hadir di 13 pasar global, yakni UEA, Mesir, Kenya, Jerman, Spanyol, Italia, Swiss, Turki, Jepang, Argentina, Arab Saudi, Yordania, dan Pakistan. Menurut sebuah sumber, mayoritas PHK akan datang dari kantor perusahaan di Dubai dan Pakistan.
"Swvl berencana untuk memberikan dukungan moneter, non-moneter, dan penempatan kerja untuk membantu transisi karyawan tertentu ke peran baru," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan tentang bagaimana rencananya untuk mendukung karyawan yang terkena dampak.
"Sebagai hasil dari program optimalisasi portofolio, manajemen Swvl saat ini berharap perusahaan akan memiliki arus kas yang positif pada tahun 2023."
[Gambas:Video CNBC]
Taipan, Investor Gojek, hingga Eks Menteri Bicara PHK Startup
(Intan Rakhmayanti Dewi/dem)