Waspada Rampok Berkedok Aplikasi Android, Buruan Hapus!
Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu lalu, Zimperium Labs merilis laporan mengenai aplikasi Android yang ternyata disusupi pelaku kejahatan siber. Temuan perusahaan riset keamanan siber asal Amerika Serikat (AS) itu menemukan virus jahat Grifthorse dan siap merampok para penggunanya.
Malware bekerja dengan menghubungkan ponsel dan layanan berbayar. Ini dilakukan tanpa sepengetahuan para korbannya dan pelaku akan merampok melalui modus tersebut.
"Aplikasi ini tampaknya tidak berbahaya ketika membaca deskripsi dan izin akses yang mereka minta. Namun rasa percaya diri yang salah ini berubah ketika pengguna mendapat tagihan dari bulan ke bulan untuk layanan premium tanpa sepengetahuan dan persetujuan korban," tulis peneliti Zimperium Labs, Aazim Yashwant dan Nipun Gupta seperti dilaporkan Phone Arena.
Para pelaku modus kejahatan ini dilaporkan mampu mengantongi uang sebanyak US$42 atau sekitar Rp600 ribu per bulannya hanya dari satu ponsel. Untuk mengelabui para korbannya, aplikasi dibuat sedemikian rupa agar terlihat tidak berbahaya.
Sebagai informasi, virus tersebut sudah menginfeksi sekitar 10 juta pengguna Android. Korbannya juga tersebar di 70 negara.
Selain itu, para penipu juga menggunakan teknik phishing dalam kejahatannya. Dengan interaksi bersama pengguna meningkatkan penyebaran serta infeksi pada virus.
Korban akan menerima pemberitahuan memenangkan sejumlah hadiah dan perlu segera mengklaim hadiah itu. Notifikasi muncul sekitar lima kali per jam dan sejumlah pengguna akhirnya merespons notifikasi soal hadiah itu.
Berikutnya korban akan dibawa ke situs web yang meminta nomor ponselnya. Namun nyatanya, ini merupakan modus membuat layanan SMS premium.
Google dilaporkan telah mengetahui masalah ini dan aplikasi bermasalah telah dihapus dari Play Store. Namun bagi pengguna yang sudah memiliki aplikasi di dalam ponsel diminta segera menghapusnya agar tidak menjadi korban berikutnya.
(tfa)