
Penambangan Bitcoin Marak di China, Tak Patuh ke Xi Jinping?

Tidak seperti mata uang tradisional, cryptocurrency terdesentralisasi. Itu berarti pekerjaan pemrosesan transaksi dan pencetakan unit mata uang baru ditangani oleh jaringan komputer terdistribusi, bukan bank dan perantara lainnya.
Untuk memfasilitasi pembayaran bitcoin, yang disebut penambang harus setuju bahwa transaksi tersebut valid. Proses itu memerlukan pembuatan perhitungan kompleks untuk memecahkan teka-teki yang semakin sulit karena semakin banyak penambang bergabung dengan jaringan, yang dikenal sebagai blockchain.
Siapa pun yang pertama kali memecahkan teka-teki dapat menambahkan kumpulan transaksi baru ke blockchain dan dihargai dengan beberapa bitcoin untuk usaha mereka.
Mengapa China Khawatir pada Penambangan Bitcoin?
Penambangan Bitcoin dan kripto lainnya mengkonsumsi banyak energi listrik, besarannya kira-kira sama konsumsi energi di negara, seperti Swedia dan Norwegia. China telah sering mengeluarkan peringatan tentang kripto. Tapi tindakan keras terbarunya bisa dibilang yang paling parah.
Ekonomi terbesar kedua di dunia itu menghadapi kekurangan energi selama beberapa bulan tahun lalu, yang menyebabkan banyak pemadaman listrik.
China masih sangat bergantung pada batu bara, namun telah meningkatkan investasi dalam energi terbarukan dalam upaya untuk menjadi netral karbon pada tahun 2060. Pihak berwenang melihat penambangan kripto sebagai hambatan potensial untuk rencana itu.
Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China dan Bank Rakyat China - yang keduanya telah mengeluarkan peringatan keras terhadap penambangan dan perdagangan kripto - tidak segera dapat dimintai komentar ketika dihubungi oleh CNBC.
(roy/roy)[Gambas:Video CNBC]
