Sudah Migrasi Ke Siaran Digital? Ini Sederet Manfaatnya

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Rabu, 11/05/2022 14:15 WIB
Foto: Infografis/TV Analog Dimatikan di Seluruh Indonesia, Cek Jadwalnya/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Teknologi penyiaran analog disebut telah menggunakan hampir semua ruang di pita frekuensi 700 Mhz. Rentang frekuensi yang digunakan teknologi penyiaran analog antara 478 Mhz-806 Mhz.

Oleh karena itu, teknologi penyiaran analog akan bermigrasi ke teknologi digital. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengungkapkan ruang yang dipakai teknologi digital jauh lebih kecil yaitu hanya 178 Mhz.

"Migrasi teknologi membuat terciptanya ruang baru di rentang pita frekuensi 700 Mhz. Ruang baru di frekuensi itu sebutannya digital dividen. Ruang yang hendak digunakan untuk layanan mobile broadband internet yang kebutuhannya akan terus meningkat seiring laju teknologi digital," ungkap dia dalam keterangan tertulis, Rabu (11/5/2022).


Dia menyebutkan, dari hasil penghematan ruang di 700 Mhz akan tersedia 152 Hz. Adapun sejumlah 152 Hz akan dibagi untuk digital dividen selebar 112 Mhz dan untuk kepentingan kebencanaan sebanyak 40 MHz.

"Dari digital dividen 112 Mhz ini, setelah ditata akan didapat jalur yang benar-benar bersih untuk broadband selebar 90 Mhz. Estimasi kasar nilai ekonomi 90 Mhz itu per tahunnya Rp 3,12 triliun," papar Johnny.

Selain itu, kata dia, manfaat terbesar yang diharapkan dengan penataan adalah infrastruktur digital ekonomi tertata. Dengan tersedianya jalur yang leluasa, lalu lintas data melalui internet dipastikan minim hambatan.

Dia juga menegaskan bahwa berdasarkan studi Boston Consulting Group pada 2017, setelah adanya hasil efisiensi dalam penataan dan pemanfaatan pita internet, diperkirakan dalam kurun waktu 2020-2026 akan adanya penambahan 181 ribu kegiatan usaha baru. Kemudian penambahan 232 ribu lapangan kerja, peningkatan pendapatan negara dalam bentuk pajak dan bukan pajak antara Rp 77 triliun, serta peningkatan kontribusi pada PDB nasional mencapai Rp 443,8 triliun.

"Langkah pertama dari semua hal di atas adalah ASO (Analog Switch Off). Setiap keluarga yang masih menggunakan televisi analog, punya kesempatan berperan untuk kemajuan seluruh bangsa," pungkasnya.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat