Disorot Elon Musk, Ini Gaji Karyawan Twitter dan Komisarisnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk berencana menghemat US$3 juta dengan memangkas gaji dewan komisaris jika niatnya mengakuisisi Twitter jadi kenyataan. Memang, berapa besar gaji karyawan Twitter dan komisaris perusahaan?

Menurut laporan keuangan Twitter, anggota dewan komisaris Twitter mendapatkan kompensasi sekitar US$300 ribu atau Rp 4,35 miliar.

Sebetulnya, kompensasi tersebut sebanding dengan perusahaan teknologi lain. Anggota dewan komisaris Alphabet, perusahaan induk Google, mendapatkan US$400 ribu (Rp 5,8 miliar) hingga US$500 ribu (Rp 7,2 miliar) setiap tahun.

Baca: Elon Musk Diamuk Investor Twitter, Akuisisi Bakal Ditunda?

Kompensasi lebih besar diraih oleh anggota dewan komisaris Meta, induk perusahaan Facebook, yaitu US$800 ribu per tahun atau sekitar Rp 11,62 miliar.

Namun, Elon Musk berargumen bahwa para dewan komisaris Twitter bukan merupakan pemilik saham. Karena itu, mereka tidak punya dorongan untuk mendorong kinerja perusahaan.

"Jika proposal akuisisi saya sukses, gaji dewan komisaris [Twitter] adalah US$0, itu hemat sekitar US$3 juta per tahun," kata Musk.

Kemudian, secara rata-rata, berapa besar gaji karyawan Twitter?

Menurut platform perbandingan gaji Glassdoor, gaji karyawan Twitter paling rendah adalah sekitar US$54 ribu atau Rp 785 juta per tahun untuk posisi asisten administrasi. Gaji karyawan Twitter paling tinggi adalah US$299 ribu atau sekitar Rp4,3 miliar, untuk posisi software engineer senior.

Gaji karyawan Twitter di posisi eksekutif, termasuk chief financial officer (CFO) dan chief legal officer, berkisar antara US$16 juta dan US$19 juta. Adapun, CEO Twitter Parag Agrawal tahun lalu meraih US$30 juta.

Bagaimana dengan Elon Musk? Menurut Forbes, kekayaan Musk per 10 Mei 2022, mencapai US$237,1 miliar. Hanya dalam sehari saja, Elon Musk bisa mengumpulkan US$8 miliar dengan menjual sebagian saham Tesla miliknya untuk mendanai ambisinya mengambil alih Twitter. 

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Elon Musk Diamuk Investor Twitter, Akuisisi Bakal Ditunda?