Google, Apple, dan Microsoft Siapkan Dunia Tanpa Password

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Senin, 09/05/2022 15:20 WIB
Foto: Infografis/ Passwod Anti Hacker/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Di masa depan, password mungkin akan ditinggalkan. Sebab tiga raksasa teknologi Apple, Google, dan Microsoft sedang dalam proses beralih proses masuk tanpa kata sandi untuk layanan website dan aplikasi di perangkat dan platform masing-masing.

Pada Kamis pekan lalu, ketiganya mengumumkan mendukung sistem yang dibuat oleh FIDO Alliance dan World Wide Web Consortium. Dengan sistem itu, seluruh perusahaan menyebut bisa "masuk lebih cepat, lebih mudah dan lebih aman", dikutip dari Popsci, Senin (9/5/2022).

Apple, Google, dan Microsoft mengatakan alasan dukungan itu karena soal keamanan. Password disebut terhubung dengan risiko phishing, penipuan, peretasan dan sejumlah kendala lain.


Masalah lain adalah sulitnya mengingat password untuk login dalam beragam layanan. Inilah yang membuat ada peningkatan penggunaan autentikasi dua faktor dan aplikasi pengelola password serta password yang bisa digunakan di seluruh peringkat dalam beberapa tahun terakhir.

"Kemampuan berbasis standar yang diperluas akan memberikan situs web dan aplikasi kemampuan menawarkan opsi tanpa password dari ujung ke ujung," tulis Apple dalam keterangannya. "Pendekatan baru ini melindungi dari phishing dan proses masuk akan jauh lebih aman jika dibandingkan dengan sandi dan teknologi multi-faktor lama seperti OTP yang dikirim lewat SMS".

Lalu bagaimana implementasi log-in tanpa password itu? Google dalam blognya menjelaskan pengguna harus mengatur autentikasi, misalnya memasukkan kode PIN untuk membuka kunci perangkat yang dimiliki.

Sementara itu, Apple menyebut opsi tanpa password adalah dengan memindai sidik jari atau Face ID. Setelah dibuka, pengguna tidak perlu lagi login ke aplikasi atau browser lain karena sistem FIDO Alliance menggunakan kredensial kunci sandi.

Sistem tersebut berdasarkan kriptografi kunci publik, jelas Google. Jadi hanya memberikan kredensial setelah perangkat dibuka kuncinya. Sistem kunci sandi memiliki kemampuan terhubung dengan cloud, jadi perangkat baru bisa terdaftar di akun yang sama.


(npb)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat