Polri Ungkap Aplikasi Azan-Salat Curi Data, Kominfo Bertindak

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
21 April 2022 16:15
juru bicara kementerian kominfo, dedy permadi
Foto: novina

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap adanya beberapa aplikasi yang ada di PlayStore termasuk aplikasi azan dan salat yang mencuri data penggunanya. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun turun tangan.

Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi mengungkapkan pihaknya tengah mempelajari dugaan pemrosesan data pribadi secara tanpa hak yang dilakukan oleh beberapa aplikasi di Google Play Store.

"Koordinasi lebih lanjut dengan pihak Polda Metro Jaya akan dilakukan terkait upaya dan langkah-langkah berikutnya yang akan diambil sesuai ketentuan yang berlaku," tulisnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (21/4/2022).

Dedy Permadi menambahkan pihak Google telah mengambil tindakan terhadap aplikasi yang diduga melakukan pemrosesan data penggunanya secara tanpa hak.

"Aplikasi tersebut diwajibkan untuk menghapus fitur pengambilan data pengguna, jika ingin dapat kembali diakses oleh penggunanya di Google Play Store," terangnya.

Kementerian Kominfo juga meminta masyarakat untuk dapat memeriksa daftar aplikasi yang diduga mengambil data pribadi secara tanpa hak, dan melakukan langkah pengamanan antara lain seperti:

  • Memutakhirkan sistem keamanan perangkat
  • Melakukan instalasi ulang terhadap aplikasi yang diduga memproses data pribadi secara tanpa hak jika aplikasi telah tampil kembali di Google Play Store dan menghapus fitur yang memproses data pribadi secara tanpa hak
  • Tidak memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak berkepentingan.

Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Siber BareskrimPolri mengingatkan masyarakat akan adanya aplikasi yang telah diunduh sebanyak 10 juta pengguna. "Sobat Siber, waspada akan modus pencurian data pribadi berkedok aplikasi salat dan azan. Aplikasi tersebut telah banyak diunduh di Play Store," tulis akun @CCICPolri.

Dalam unggahannya, Siber Polri mengatakan aplikasi tersebut mengumpulkan data sensitif pengguna. Data itu bisa berpotensi disalahgunakan oleh para pelaku.

"Sebuah analisis melaporkan tentang serangkaian aplikasi yang tersedia di Google Play Store, yang mengumpulkan data sensitif pengguna dan telah diunduh lebih dari 45 juta pemasangan aplikasi," kata Siber Polri.

"Data para pengguna tersebut berpotensi disalahgunakan yang signifikan akibat dari keamanan server/database yang buruk".

Aplikasi itu dikabarkan mencuri data lewat pengembangan perangkat lunak (SDK) pihak ketiga. Ini mencakup kemampuan menangkap konten clipboard, data GPS, alamat email dan alamat MAC router modem pengguna serta SSID jaringan.

Konten clipboard juga berpotensi mencakup informasi sensitif termasuk dari dompet kripto, password, serta nomor kartu kredit:

  1. Speed Camera Radar (10 juta download)
  2. Al-Moazin Lite (Prayer Times) (10 juta download)
  3. WiFi Mouse (remote control PC) (10 juta download)
  4. QR & Barcode Scanner (5 juta download)
  5. Qibla Compass - Ramadan 2022 (5 juta download)
  6. Simple weather & clock widget (1 juta download)
  7. Handcent Next SMS-Text w/MMS (1 juta download)
  8. Smart Kit 360 (1 juta download)
  9. Al Quran Mp3 - 50 Reciters & Translation Audio (1 juta download)
  10. Full Quran MP3 - 50+ Languages & Translation Audio (1 juta download)
  11. Audiosdroid Audio Studio DAW (1 juta download)


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Deretan Aplikasi Android ini Bisa Curi Datamu, Hapus Sekarang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular