
Deretan Aplikasi Android ini Bisa Curi Datamu, Hapus Sekarang

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia teknologi tidak 'kebal' dari tindak kejahatan. Kejahatan siber tersebut berupa pencurian data pribadi. Adapun berbagai cara juga telah dilakukan dalam tindakan ini. Pencurian data melalui platform aplikasi menjadi salah satunya.
Perusahaan keamanan siber terkemuka, Kaspersky, menemukan beberapa aplikasi Android yang membahayakan. Aplikasi tersebut bahkan dapat mencuri data pengguna dari informasi login hingga detail pembayaran.
Pihak Kaspersky menyatakan aplikasi-aplikasi berbahaya tersebut menggunakan mekanisme Facebook Login untuk melakukan kejahatannya. Biasanya tombol tersebut ada di sejumlah layanan sebagai autentikasi cepat para pengguna. Langkah tersebut dilakukan sebagai cara mencuri kredensial masuk dan mengakses informasi pengguna.
Namun, tak menutup kemungkinan ada pengguna yang sudah mengunduh aplikasi ke perangkatnya. Untuk itu pengguna diminta langsung menghapus aplikasi dari HP secara manual dan juga mengganti detail login Facebook.
Bukan kali ini saja aplikasi jahat ditemukan di Android. Sebelumnya Google pernah melarang 150 aplikasi lebih sebagai cara perlindungan pada penggunanya yang jumlahnya tidak sedikit.
Di samping itu, baru-baru ini Direktorat Tindak Pindana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim juga mengungkapkan sebanyak sembilan aplikasi Android yang telah diunduh 5,8 juta kali telah mencuri data pribadi para pengguna Facebook, termasuk username dan password.
Sembilan aplikasi tersebut di antaranya Processing Photo, App Lock Keep Rubbish Cleaner, Horoscope Daily, Horoscope Pi, App Lock Manager, Locket Master, Inwell Fitness, PIP Photo.
"Modus operadi dari aplikasi tersebut adalah dengan merayu pengguna untuk mendaftarkan menggunakan akun Facebook, dan menjual credential-nya penipu," tulis tim Dittipidsiber Bareskrim Polri via media sosial Twitter beberapa waktu lalu.
"Aplikasi-aplikasi itu sendiri berfungsi normal dan bisa digunakan dengan baik sehingga para pengguna atau korban tidak curiga dengan aplikasi tersebut."
Tim Dittipidsiber Bareskrim Polri pun mengingatkan pengguna untuk tidak mengunduh aplikasi developer atau sumber yang tidak terpercaya agar tidak menjadi korban pencurian data.
(miq/miq)
Next Article Warga RI Pakai HP Android Buatan China Wajib Tahu & Hati-hati