Bos Tesla Elon Musk Caplok Twitter, Direksi Bakal Gigit Jari
Jakarta, CNBC Indonesia - Orang terkaya di dunia dan CEO Tesla, Elon Musk sudah memasukkan proposal untuk mencaplok seluruh saham Twitter. Jika rencana ini terlaksana ia berjanji dewan direksi tak akan dapat kompensasi atau bonus selamanya.
Melalui akun twitter pribadinya, Elon Musk mengatakan jika ia berhasil mengambilalih Twitter makan dewan direksi tidak akan diberi kompensasi untuk jabatan mereka.
"Gaji dewan direksi akan menjadi US$0 jika tawaran Saya berhasil, jadi sekitar US$3 juta per tahun disimpan di sana," tulis Elon Musk seperti dikutip dari CNBC International, Selasa (19/4/2022).
Kompensasi adalah bonus yang diberikan yang diberikan kepada dewan direksi terkait dengan kinerja perusahaan. Berdasarkan laporan kepada otoritas bursa saham AS, Twitter menghabiskan sekitar US$2,9 juta untuk kompensasi dewan direksi, bentuknya dalam uang tunai dan bonus saham perusahaan.
Para eksekutif Twitter tidak menerima kompensasi tambahan untuk jabatan mereka, ini tidak termasuk pembayaran untuk CEO Parag Agrawal dan mantan CEO perusahaan Jack Dorsey.
Aksi Elon Musk mencaplok seluruh saham Twitter memang menjadi perhatian banyak investor. Dua pekan lalu, dia menulis di akun twitternya sedang mempertimbangkan dengan serius untuk memiliki perusahaan media sosial sendiri.
Alasannya, media sosial saat ini belum sepenuhnya memfasilitasi kebebasan berpendapat. Ini karena media sosial masih melakukan sensor terhadap beberapa konten yang dianggap berbahaya.
Tujuh hari kemudian Elon Musk kemudian membeli 9% saham Twitter dan menjadi pemegang saham terbesar dari perusahaan microblog tersebut. Tak berselang lama, Elon Musk mengajukan proposal untuk membeli saham perusahaan dan menjadikanya perusahaan tertutup (go private) dengan tawaran US$43 miliar.
Elon Musk berpendapat Twitter perlu 'diubah' menjadi perusahaan independen sehingga dapat menjadi forum kebebasan berbicara. Dia juga mengatakan bahwa kepentingan anggota dewan Twitter "tidak selaras dengan pemegang saham" dan dewan direksi "hampir tidak memiliki saham" perusahaan.
(roy/roy)