Bukan Uang, Elon Musk Ungkap Alasan Ingin Kuasai Twitter

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
18 April 2022 13:55
Borong Saham, Elon Musk Jadi Direktur di Twitter
Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk membeberkan alasannya membeli Twitter. Dia mengklaim rencananya itu bukan untuk menambah kekayaannya.

Namun, Musk menyatakan pembelian Twitter adalah cara memastikan perusahaan tersebut tetap menjadi platform yang tepercaya dalam demokrasi. "Ini bukan cara menghasilkan uang," kata Elon Musk, dikutip dari CNN Business, Senin (18/4/2022).

"Perasaan intuitif saya yang kuat adalah memiliki platform publik yang bisa dipercaya secara maksimal dan inklusif secara luas sangat penting untuk masa depan peradaban".

Elon Musk mengatakan Twitter harus membuka algoritmenya. Tujuannya adalah meningkatkan transparansi dalam keputusan moderasi konten perusahaan dan menjadi perubahan besar dalam cara beroperasi.

"Kode harus ada di Github sehingga orang bisa melihatnya dan berkata 'Saya melihat masalah di sini', 'Saya tidak setuju dengan ini', mereka bisa menyoroti masalah, menyarankan perubahan," ujar Musk, CEO Tesla dan SpaceX.

Saat ditanya mengenai cara dirinya mengubah moderasi konten Twitter, Elon Musk menjelaskan pengujian soal sebuah platform apakah mematuhi prinsip kebebasan berbicara sangat sederhana. Prinsip tersebut adalah: "Apakah seseorang yang tidak Anda sukai diizinkan mengatakan sesuatu yang tidak Anda sukai? Jika itu yang terjadi, kita punya kebebasan berbicara".

Dia juga menyinggung soal tweet kontroversial. Jika itu terjadi, perusahaan memungkinkan tidak boleh mempromosikannya.

Namun, dia tak menganjurkan untuk melakukan sanksi larangan akun Twitter secara permanen. "Saya pikir kami ingin sangat enggan untuk menghapus sesuatu dan sangat berhati-hati dengan larangan permanen, batas waktu lebih baik," ungkap Musk.

Namun, Elon Musk tak membela habis-habisan rencana itu. Pria 50 tahun itu mengatakan setelah pembelian Twitter, terbuka tetap ada kesalahan yang terjadi.

Jika ada hal yang tidak beres dengan Twitter, Elon Musk secara terang-terangan mengatakan akan banyak yang menyalahkannya dan memang itu menjadi kesalahannya.

"Saya pikir semua orang masih akan menyalahkan saya untuk semuanya," ujarnya. "Jika saya mengakuisisi Twitter dan ada yang tidak beres, itu salah saya, 100%. Saya pikir pasti akann ada kesalahan".

Selain itu, dia juga ditanya rencananya jika penawaran membeli Twitter senilai US$43 miliar atau Rp 618 triliun ditolak. Elon Musk memastikan memiliki sejumlah ide cadangan, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut soal ide-ide tersebut.

Elon Musk telah mengajukan penawaran itu pada Kamis (14/4/2022) kepada Chairman Twitter Bret Taylor. Dia juga telah menunjuk penasihat keuangan.

Dalam surat penawarannya, dia menyatakan alasan berinvestasi di Twitter karena percaya akan potensi jadi platform dengan kebebasan berpendapat. Dia juga menambahkan bahwa kebebasan berpendapat harus dilakukan untuk demokrasi bisa berfungsi.

"Namun, sejak melakukan investasi saya sadar perusahaan tidak akan berkembang atau melayani keharusan sosial ini dalam bentuknya saat ini. Twitter perlu diubah jadi perusahaan privat," tulis Elon Musk.

"Akibatnya saya menawarkan untuk membeli 100% Twitter senilai US$5,40 per saham secara tunai, 54% premium sehari sebelum saya mulai berinvestasi di Twitter dan 38% premium sehari sebelum investasi saya diumumkan ke publik".

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular