Aksi Elon Musk Mulai Bikin karyawan Twitter Cemas, Ada Apa?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
18 April 2022 13:10
Twitter
Foto: Twitter (REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta, CNBC Indonesia - Chief Executive Officer Twiter, Parag Agrawal mencoba menenangkan para karyawannya setelah rencana Elon Musk membeli perusahaan tersebar. Dia memastikan perusahaan itu tidak 'disandera' dengan rencana tersebut.

Informasi ini berasal dari seorang sumber dan terjadi saat Agrawal menjawab beberapa pertanyaan yang diunggah dalam layanan pesan Slack. Agrawal mendorong karyawan untuk tetap fokus.

Bos Twitter itu juga mengatakan kepada mereka, "kami sebagai karyawan mengendalikan apa yang terjadi," ucap sumber itu, dikutip dari Reuters, Senin (18/4/2022).

Agrawal mengatakan kepada para karyawannya jika dewan direksi terus meninjau tawaran Elon Musk. Namun dia membatasi apa yang bisa dia bagikan pada pegawai.

Salah seorang karyawan juga menanyakan bagaimana perusahaan sampai pada keputusan untuk menawarkan Elon Musk sebuah posisi di dewan. "Apakah kita akan mulai mengundang semua miliarder ke dewan?" tanya pegawai itu, di mana bagian rapat tersebut didengar oleh Reuters.

Agrawal menjawabnya dengan dewan bertindak demi kepentingan terbaik dari pemegang saham. "Saya punya pandangan kuat jika orang yang kritis pada layanan kita, suaranya harus ditekankan agar bisa belajar dan menjadi lebih baik lagi," ucapnya.

Dalam sesi tersebut, seorang karyawan juga meminta Agrawal membahas soal definisi Elon Musk mengenai kebebasan berbicara dan apakah itu sejalan dengan cara perusahaan mendekati konsepnya. Dia hanya menjawab sebagian besar pekerjaan perusahaan difokuskan meningkatkan kesehatan percakapan di Twitter.

"Twitter mewakili lebih dari satu manusia manapun," jelas Agrawal sebelumnya di Q&A. Reuters melaporkan seorang juru bicara perusahaan menolak mengomentari pertemuan itu.

Penawaran Elon Musk membeli Twitter dilakukan minggu lalu, yang disampaikan langsung pada Chairman Twitter Bret Taylor, Kamis (14/4/2022). Morgan Stanley juga telah ditunjuk sebagai penasihat keuangan.

Bos Tesla itu menawar raksasa jejaring sosial tersebut dengan harga US$54,20 per saham atau senilai US$43 miliar (Rp 618 triliun).

Dalam surat penawaran yang dimuat CNBC Internasional, Elon Musk mengatakan alasan berinvestasi di Twitter karena percaya akan potensi menjadi platform dengan kebebasan berbicara. Hal itu merupakan keharusa pada demokrasi bisa berfungsi, ucapnya.

"Namun sejak melakukan investasi saya sadar perusahaan tidak akan berkembang atau melayani keharusan sosial ini dalam bentuknya saat ini. Twitter perlu diubah jadi perusahaan swasta," tulis Elon Musk.

"Akibatnya saya menawarkan untuk membeli 100% Twitter senilai US$5,40 per saham secara tunak, 54% premium sehari sebelum saya mulai berinvestasi di Twitter dan 38% premium sehari sebelum investasi saya diumumkan ke publik".

Elon Musk mengklaim tawarannya yang terbaik. Jika proposal itu tidak diterima, dia menyebut akan mempertimbangkan posisinya sebagai pemegang saham.

"Penawaran saya adalah yang terbaik dan terakhir saya. Jika tidak diterima saya perlu mempertimbangkan kembali posisi saya sebagai pemegang saham," kata Elon Musk.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular