Waspada Gejala Covid Varian Baru, Lebih Buruk dari Omicron?
Jakarta, CNBC Indonesia - Varian Covid-19 terbaru kembali ditemukan dengan nama XE. Meski belum dipaparkan secara signifikan, gejala varian ini sudah dilaporkan dari beberapa pasien.
Seorang dokter penyakit dalam di Johns Hopkins Bayview Medical Center di Baltimore, Amerika Serikat bernama Erica Johnson menyebut gejala XE mirip dengan omicron asli. Gejala utama BA.1 (omicron asli) dan BA.2 (omicron siluman) mulai dari batuk, demam, kelelahan, dan kemungkinan hilangnya indera perasa atau penciuman.
Pasien yang menderita varian ini juga merasakan gejala pilek, masalah pencernaan, sakit kepala, dan ruam kulit.
Varian XE sendiri merupakan hasil rekombinan BA.1 dan BA.2. XE ditemukan pertama kali di Inggris sejak awal tahun lalu, dan tercatat lebih dari 637 kasus sudah teridentifikasi.
"Tingkat pertumbuhan awal untuk XE tidak berbeda secara signifikan dari BA.2," kata Badan keamanan Kesehatan Inggris atau UKHSA dikutip dari Independent, Senin (18/4/2022).
UKHSA juga melaporkan tingkat penularan varian XE mencapai 9,8% dibandingkan BA.2. Ini berdasarkan data terbaru hingga 16 Maret 2022 lalu.
Kepala Transisi Penasihat Medis UKHSA, Susan Hopkins mengatakan belum bisa memastikan lebih jauh mengenai varian XE. Alasannya karena kemunculan varian belum terlalu banyak.
Hal tersebut berdampak pada belum cukup bukti untuk menarik kesimpulan soal penularan, tingkat keparahan, hingga efektivitas vaksin Covid-19 melawan varian XE.
"Rekombinan khusus ini, XE, telah menunjukkan tingkat pertumbuhan yang bervariasi dan kami belum dapat memastikan apakah ia memiliki keunggulan pertumbuhan," kata Hopkins dikutip dari The Sun.
(npb/roy)